Bulog akan mengimpor 10-20 ribu ton daging kerbau dari India. Upaya ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga daging menjelang Ramadan dan Lebaran yang akan jatuh pada Mei-Juni 2017 mendatang.
Sementara, saat ini stok daging kerbau di gudang Bulog masih mencapai 39 ribu ton. Selain itu, Bulog juga masih memiliki sisa stok daging sapi sebanyak 304 ton.
“Sehingga nantinya stok daging (kerbau) menjelang lebaran bisa mencapai 49 sampai 59 ribu ton,” kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti usai melakukan rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (25/4).
(Baca juga: Stok Beras, Gula, Minyak Goreng dan Daging Dijamin Aman Hingga Lebaran)
Meski stok di gudangnya masih menumpuk, Djarot yakin tambahan impor masih diperlukan karena pada dasarnya pasokan daging di dalam negeri masih kurang. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia saat ini terdapat kekurangan daging sebanyak 261,54 ribu ton. Sebab, produksi daging nasional hanya 468,36 ribu ton, padahal konsumsi nasional mencapai 729,91 ribu ton per tahun.
Selain daging, Djarot menyatakan bahwa stok beras dan gula di gudang Bulog masih cukup sehingga tidak perlu impor. Menurutnya, stok beras Bulog mencapai 2 juta ton, sementara gula 360 ribu ton. “Ini cukup sampai 2 hingga 3 bulan ke depan,” ujarnya.
Sementara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah terus memantau ketersediaan, kelancaran distribusi, dan stabilisasi harga bahan pokok. “Bahan pokok, beras, daging, telur, gula, minyak. Semuanya lebih dari cukup,” katanya.
(Baca juga: Menyambut Lebaran, Jokowi Tekankan Tiga Persiapan)
Kementerian Perdagangan juga meminta Pemerintah Daerah turut memantau dan melaporkan perkembangan harga harian secara intensif di daerah masing-masing pada H-14 Puasa sampai dengan H+2 Lebaran.
Bulog merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat porsi terbesar dalam misi stabilisasi harga pangan. Dana hingga puluhan triliun rupiah pun telah disiapkan oleh perusahaan pelat merah itu.
Tahun ini, Bulog menyiapkan modal sebesar Rp 27,8 triliun untuk pembelian beras. Sementara dana untuk pengadaan 818.590 ton gula sebesar Rp 8,45 triliun. Selain itu, Bulog juga akan menyiapkan anggaran untuk beberapa komoditas lain seperti daging, kedelai, jagung, minyak gooreng hingga bawang merah.
(Baca juga: Cegah Penimbunan, Distributor Wajib Daftarkan Stok Barang di Gudang)