Geliat Usaha Digital Dorong Bisnis Perkantoran Jakarta

Donang Wahyu|KATADATA
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
2/2/2017, 07.00 WIB

“Sepanjang Tahun 2016 kami merasakan jumlah pasokan yang cukup tinggi untuk sektor perkantoran, di mana dampak dari peningkatan permintaan menjadi tidak terlalu terasa,” kata Head of Research JLL James Taylor.

(Baca juga: Terancam Pajak, Pengembang Minta Batasan Kategori Lahan ‘Nganggur’)

Bagaimanapun, tingkat hunian gedung perkantoran pada 2016 mencapai 84 persen. Berdasarkan proyeksi lembaga konsultan properti dunia tersebut, pada tahun 2017-2019 tingkat hunian bisa mencapai angka 95 persen. Penyebabnya adalah tambahan pasokan perkantoran yang diprediksi hanya akan mencapai 300 ribu meter persegi pada 2018-2019.

"Pasokan di 2016 dalam 10 tahun terakhir cukup besar dan ini menekan tingkat okupansi perkantoran di daerah CBD. Maka ada kecenderungan sampai 2018 dan 2019 menjadi titik terendah dari pasokan pasar perkantoran," kata James.

Berdasarkan data JLL, total luas perkantoran di Jakarta saat ini 5,3 juta meter persegi.

Di Jakarta, harga sewa bruto (gross rent) gedung perkantoran sebesar Rp 295.224 per meter persegi per bulan. Sedangkan harga base rent per bulan sebesar Rp 207.888 per meter persegi, serta harga Service Charge per bulan sebesar Rp 87.336 per meter persegi.

(Baca juga: Pemerintah Tagih Proposal Land Bank dari Perusahaan Properti)

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman