Ekspor Rambut Palsu Terancam Proteksi Donald Trump

REUTERS/Lucas Jackson/ANTARA FOTO
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, saat konferensi pers di Trump Tower, New York, 11 Januari 2017.
Penulis: Pingit Aria
20/1/2017, 18.29 WIB

Tren kecantikan di Negeri Paman Sam memang sangat mendukung bagi perkembangan industri rambut palsu. Amerika Serikat kini mendominasi permintaan produk rambut palsu dunia dengan pangsa 48,38 persen. Dengan kata lain, mereka menyerap hampir setengah pasokan produk rambut palsu dunia.

Tingginya permintaan impor terutama berasal dari tren kecantikan menggunakan hair extension yang menyebar dari Hollywood. “Pengaruh dunia entertainment yakni mengikuti tren rambut selebritas merupakan faktor utama tingginya permintaan produk rambut palsu di Amerika Serikat," kata Tjahja.

Saat ini, Indonesia merupakan eksportir kedua terbesar rambut palsu di pasar dunia setelah Cina. Negeri Tirai Bambu itu masih menjadi pesaing utama Indonesia di pasar global dengan pangsa 78,59 persen.

Tjahya juga memaparkan strategi khusus untuk mengoptimalkan ekspor produk rambut palsu Indonesia. Di antaranya dengan meningkatkan peran perwakilan dagang di luar negeri untuk memfasilitasi pertemuan antara pengusaha di bidang kecantikan dan retail alat kosmetik di negara tujuan dengan eksportir produk rambut palsu Indonesia.

Ekspor rambut palsu memiliki pangsa sebesar 0,29 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia. Adapun komposisi ekspor rambut palsu terdiri atas ekspor rambut palsu utuh (wig) dari bahan sintetik dengan pangsa 37,06 persen; jenggot, alis dan bulu mata palsu dari bahan sintetik sebesar 24,95 persen; wig, jenggot, alis, dan bulu mata palsu dari rambut manusia sebesar 22,19 persen; serta dari bahan lain sebesar 15,80 persen.

Halaman: