Raih Rp 360,86 Miliar, Susi Pudjiastuti Pecahkan Rekor PNBP Perikanan

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
5/1/2017, 19.07 WIB

Di bawah kepemimpinan Susi Pudjiastuti, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencetak rekor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tertinggi sepanjang sejarah.

Tahun lalu, PNBP sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 360,86 miliar. Angka itu meroket dari PNBP 2015 yang hanya Rp 77,49 miliar. “Ini adalah pencapaian tertinggi selama KKP ada,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Zulficar Mochtar, Kamis (5/1).

(Baca juga:  Ekspor Perikanan 2017 Ditargetkan Naik Dua Kali Lipat)

Dia menuturkan, pencapaian PNBP bisa melesat tajam karena berbagai upaya yang sudah dilakukan, seperti membuka gerai perizinan dokumen kapal nelayan dan gerai permodalan nelayan. "Sementara untuk PNBP di 2015 kecil karena kita memang tidak banyak memungut sebagai bagian dari pembenahan proses izin kapal," tutur dia.

Keberhasilan lainnya, Zulficar menuturkan, produksi perikanan tangkap selama 2016 juga menunjukan kenaikan dari tahun 2015. Tahun lalu, produksi perikanan tangkap mencapai 6,83 juta ton atau sebesar Rp 125,38 triliun. Angka itu naik bandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 6,77 juta ton senilai Rp 122,4 triliun.


Penangkapan Kapal Illegal Fishing Periode 17 Agustus-8 Desember 2016

Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan target produksi perikanan tangkap tahun ini sebesar 6,63 juta ton atau setara Rp 134,83 triliun. Nilai tersebut memang sedikit di bawah produksi perikanan tangkap selama selama 2016, namun sesuai dengan rancangan Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-2019.

Pada tahun 2017 pagu anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebesar Rp 2,024 triliun atau naik dari APBN-P 2016 sebesar 1,856 triliun. Zulficar mengungkapkan, Rp 1,4 triliun anggaran ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan prioritas.

(Baca juga: Investasi Kelautan dan Perikanan Capai Rp 9,16 Triliun)

Di antaranya adalah pembangunan 1.080 unit kapal perikanan, 2.990 unit Alat Penangkap Ikan, dan 500 ribu premi Asuransi Nelayan. Selain itu, anggaran juga akan digunakan untuk membangun 4 lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu dan 7 pelabuhan perikanan prioritas nasional di Muara Baru, Bitung, Jembrana, Sendang Biru, Jayanti, Pangandaran/Cikidang, serta Untia.   

Reporter: Muhammad Firman