Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan melakukan kunjungan ke Jepang. Dalam lawatan tersebut, pemerintah berencana menawarkan enam proyek kerjasama.
Pertama, proyek pembangunan Pelabuhan Sabang di Provinsi Aceh. Kedua, proyek Pelabuhan Patimban. Proyek ini akan didanai melalui skema pinjaman lunak dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Pada tahap pertama, dana yang akan dikucurkan sekitar US$ 1,7 miliar dengan tenor 20 sampai 30 tahun, Sedangkan bunga pinjamannya nol persen.
(Baca: Pelabuhan Patimban Ditargetkan Beroperasi 2019)
Ketiga, proyk di sektor pariwisata yakni pengembangan Pulau Moratai di Kepulauan Maluku. Pemerintah memang berencana menjadikan Moratai sebagai kawasan strategis pariwisata nasional. Salah satu caranya adalah pembangunan aksesibilitas penyediaan sarana dan prasaranan di darat, laut dan udara.
Keempat, proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya. Proyek ini sebenarnya bukan hanya ditawarkan kepada Jepang. Saat ini, menurut Luhut, ada beberapa negara yang tertarik menggarap proyek pelabuhan tersebut, seperti Kanada dan Perancis. "Prosesnya beauty contest," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (16/12).
(Baca: Pemerintah Kaji Swasta Danai Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya)
Kelima, pemerintah akan menawarkan kerjasama pembangunan sarana pasar ikan di Kepulauan Natuna. Luhut mengatakan, Jepang sudah sepakat dan bersedia bekerja sama membangun pasar ikan di wilayah tersebut.
Keenam, pemerintah juga akan menawarkan kerjasama minyak dan gas bumi (migas), yaitu menggarap blok-blok migas yang ada di Indonesia. Namun, Luhut tidak mau menjelaskan rinci blok migas yang akan ditawarkan kepada Jepang.
Selain menawarkan proyek baru, Luhut akan membahas proyek pengembangan Blok Masela yang dioperatori oleh perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation. Pembahasan tersebut menyangkut pemberian insentif oleh pemerintah agar proyek itu segera berjalan.
Di Jepang, Luhut akan bertemu dengan sejumlah petinggi Jepang. Mereka adalah Menteri Transportasi Jepang, Menteri Luar Negeri Jepang, dan Menteri Pertahanan Jepang. (Baca: Pemerintah Nego Moratorium Kontrak Blok Masela Empat Tahun)
Luhut menjelaskan, kunjungan ke Jepang tersebut hanya berlangsung sehari. Selanjutnya, giliran Perdana Menteri Jepang yang akan berkunjung ke Indonesia pada 15 Januari 2017. "Kita berharap di situ sudah banyak (kerjasama proyek) yang diselesaikan," kata dia.