Firma investasi Singapura, GIC menandatangani kerja sama strategis senilai US$ 265 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun dengan PT Nusantara Sejahtera Raya (NSR). NSR akan menggunakan dana ini untuk mengembangkan jaringan bioskop 21 yang dioperasikannya.

“Investasi ini menunjukkan kepercayaan kami atas potensi pertumbuhan jangka panjang di Indonesia,” kata Amit Kunal, Kepala Divisi Investasi Langsung, Private Equity dan Infrastruktur Asia Tenggara GIC melalui siaran persnya, 6 Desember 2016. GIC sejatinya adalah SWF (Sovereign Wealth Fund) milik pemerintah Singapura. Mereka mengelola duit pemerintah yang bersumber dari pencadangan mata uang asing, pembayaran sumber daya alam dan pajak untuk berinvestasi di negara lain.

Kedua belah pihak mengatakan, kerja sama tersebut dapat membantu PT Nusantara Sejahtera Raya untuk terus mempertahankan dominasinya di pasar. Dana dari GIC diharapkan dapat menambah ekspansi jaringan bioskop 21 di bawah bendera PT NSR di Indonesia.

Pendiri PT Nusantara Sejahtera Raya Benny Suherman menuturkan, dirinya antusias untuk bermitra dengan GIC yang telah memiliki pengalaman untuk mendukung bisnis di Indonesia. "Investasi GIC merupakan pengakuan atas pekerjaan yang kami lakukan untuk membangun perusahaan dan peluang luar biasa yang dapat dilihat di masa depan," tutur Benny.

Sekretaris Perusahaan Cinema 21, Catherine Keng menuturkan, penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada Senin 5 Desember 2016 kemarin. Dana investasi akan digunakan untuk ekspansi perseroan tahun depan. Namun, ia belum bersedia memberi tahu soal detail soal berapa banyak bioskop baru yang akan dibuka, maupun lokasi yang ditargetnya.

(Baca juga: BKPM Klaim Kepercayaan Investor Asing Sedang Tinggi)

Yang pasti, Catherine berharap tambahan layar bioskop nantinya dapat sejalan dengan membaiknya kualitas perfilman nasional. "Peluang bisnis bioskop berhubungan erat dengan film-film yang akan tayang. Maka kami berharap film nasional tahun depan akan makin baik, makin banyak penonton yang akan nonton ke bioskop," ujarnya.

PT Nusantara Sejahtera Raya merupakan pemain besar dalam bisnis operator bioskop di Indonesia. Melalui brand Cinema 21, Cinema XXI dan The Premiere, pada Desember 2016, perseroan telah operasikan 864 layar di 157 bioskop di seluruh 36 kota di Indonesia.

Industri bioskop di Tanah air tampaknya memang sedang jadi primadona bagi investor asing. Sebelumnya, pada  Agustus lalu perusahaan Korea Selatan, CJ CGV berinvestasi sebesar $ 25.4 juta ke jaringan bioskop terbesar kedua Indonesia, CGV Blitz. Dengan dana itu, CJ CGV meningkatkan kepemilikan saham di CGV Blitz dari 14,75 persen menjadi 23 persen.

(Baca juga: Asing Minati Bioskop Indonesia)

Reporter: Pingit Aria