Presiden Berharap Ekonomi Kuartal IV Tumbuh 5,1-5,2 Persen

Cahyo | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
10/11/2016, 14.45 WIB

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara tahunan konsumsi pemerintah tumbuh 6,28 persen pada Kuartal II, tapi terkontraksi menjadi -2,97 persen pada Kuartal III. Konsumsi pemerintah bahkan lebih anjlok jika dilihat secara kuartal per kuartal. Penurunannya tajam dari 36,16 persen menjadi negatif 0,2 persen.

Imbasnya, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga menurun. PMTB merupakan pengeluaran untuk barang modal sebagai investasi, seperti untuk bangunan, jalan dan bandara, serta mesin dan peralatan. Secara tahunan pertumbuhannya turun satu persen menjadi 4,06 persen, dan secara kuartal berkurang 0,02 persen menjadi 2,53 persen.

  Kuartal IKuartal IIKuartal III
Konsumsi Pemerintahyoy2,93 persen6,28 persen-2,97 persen
qtq-49,45 persen36,16 persen-0,2 persen
PMTB (investasi)yoy5,6 persen5,06 persen4,06 persen
qtq-5,75 persen2,55 persen2,53 persen
Pertumbuhan Ekonomiyoy4,92 persen5,18 persen5,02 persen

“Tapi di Kuartal IV, dengan ekspansi (pemerintah) yang lebih tinggi, semoga memberi sumbangan yang lebih besar di sektor publik terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Perry, Rabu (9/11).

Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini, Perry menjelaskan, BI juga akan memastikan inflasi terjaga supaya daya beli masyarakat meningkat. Selain itu, BI juga akan menjaga kredibilitas dan konsistensinya dalam setiap kebijakan. Tujuannya, agar investor asing tetap percaya terhadap perekonomian Indonesia. Dengan begitu, risiko tekanan yang berasal dari ketidakpastian global bisa dimitigasi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menegaskan bahwa pemerintah akan meningkatkan belanja pemerintah di Kuartal IV. Dia memastikan bahwa realisasi penyerapan anggaran tahun ini akan melebihi 95 persen, atau lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Artinya, dia akan menggelontorkan dana sekitar Rp 549,2 triliun-Rp 588,2 triliun pada Kuartal IV atau setara 95-97 persen dari target Rp 1.952,3 triliun.

(Baca juga: Target Serapan 97 Persen, Belanja Negara Jadi Motor Ekonomi Kuartal IV)

Halaman: