Kantong Udara Bermasalah, Toyota Tarik 1,43 Juta Mobil

Donang Wahyu|KATADATA
29/6/2016, 16.04 WIB

Pabrikan otomotif asal Jepang, Toyota, berencana menarik (recall) 1,43 juta mobil produksinya di seluruh dunia akibat masalah pada kantong udara atau air bag. Persoalan ini terjadi pada keluaran Toyota jenis Prius dan Lexus yang diproduksi sepanjang 2008 hingga 2012, seperti dilansir BBC pada Rabu, 29 Juni 2016.

Mobil-mobil tersebut dilengkapi dengan curtain shield air bag (CSA) dengan pompa pada sisi atas tempat duduk pengemudi dan penumpang. “Pada sejumlah pompa ditemukan keretakan yang bisa membesar,” tulis Toyota melalui keterangan resminya, Selasa, 28 Juni 2016. (Ekonografik: 5 Mobil Jepang Kuasai Pasar Indonesia).

Toyota menemukan kondisi ini pada mobil yang diparkir serta tidak digunakan dalam waktu tertentu. Jika pompa tersebut lepas, maka CSA bisa mengembang sebagian. Kemudian, pompa berpotensi masuk ke interior kendaraan.

Hal ini menimbulkan risiko cedera jika ada pengemudi maupun penumpang di dalam mobil. Toyota mengirimkan pemberitahuan mengenai masalah ini. Selanjutnya, dealer Toyota dan Lexus akan memasang penahan pada pompa CSA dan pemilik kendaraan tidak dikenai biaya apa pun. Penahan ini dirancang untuk menghindari masuknya pompa ke interior mobil.

Masalah kantong udara ini tidak saja dialami oleh Toyota, tetapi juga pabrikan mobil lainnya asal Jepang selama bertahun-tahun. Mereka menggunakan kantong udara dari perusahaan Takata. (Ekonografik: Penjualan Mobil Triwulan I 2016 Merosot).

Peralatan keselamatan yang dikeluarkan Takata disebut terkait dengan 11 kasus kematian serta lebih dari 100 kasus cedera. Sebanyak 12 produsen mobil di seluruh dunia telah melakukan recall atau penarikan lebih dari 100 juta unit akibat produk Takata.

Pada Juni 2015, para produsen mobil asal Jepang, yaitu Toyota, Nissan, dan Mitsubishi menarik hingga 3,2 juta mobil di seluruh dunia, dengan hampir 30 jenis, karena masalah kantong udara. Mereka melakukan recall agar bisa mengganti air bag buatan Takata tersebut.

Tahun lalu dalam pertemuan tahunan, Chief Executive Officer Takata, Shigenisa Takada, menyampaikan permohonan maaf kepada para pemegang saham mengenai masalah kantong udara ini. (Ekonografik: Penjualan Mobil Indonesia Tertinggi di ASEAN).

Ia menjelaskan, seharusnya perusahaan bisa menyediakan produk yang aman dengan kualitas terjamin. “Masih dibutuhkan banyak perbaikan. Kami harus menemukan cara melakukannya dan mengatur rantai pasokan lebih baik,” ujarnya, seperti dilansir BBC pada Juni 2015.