KATADATA ? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengkaji rencana penjualan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk. yang bergerak di penjualan air minum, PT Krakatau Tirta Industri. Saat ini Krakatau Steel sudah menunjuk Bahana Securities untuk melakukan evaluasi. 

"Kemarin sudah dibicarakan, minggu lalu saya ke sana. Krakatau Steel sudah menunjuk Bahana Securities untuk melakukan analisa secara menyeluruh, soal anak-anak perusahaan ini," kata dia di Kementeran BUMN, Jakarta, Senin (23/2).

Hasil kajian ini menjadi pertimbangan Kementerian BUMN sebagai pemilik, untuk menjual atau mempertahankan anak perusahaan tersebut. Menurut Rini, rencana menjual anak usaha tersebut karena bisnisnya sudah menyimpang dari bisnis inti perseroan.

Rencananya, jika bisnis anak usaha Krakatau Steel ini sama dengan BUMN lain, maka penjualan akan dilakukan kepada BUMN tersebut. Namun, jika tidak ada BUMN yang bisnisnya serupa, maka penjualan akan dilakukan kepada pihak lain. ?Mungkin kami akan masukkan ke Perum Jasa Tirta,? ujar Rini.

Selain Krakatau Tirta Industri, perseroan sebenarnya memiliki beberapa anak usaha lain yang bisnisnya di luar besi dan baja. Beberapa perusahaan tersebut diantaranya PT Krakatau Daya Listrik yang bergerak di sektor pembangkit listrik dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon yang bergerak di bidang kawasan industri.

Ada juga perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi, yaitu PT Krakatau IT dan bisnis rumah sakit melalui PT Krakatau Medika. Masih ada lagi PT Krakatau Enginering dan PT Krakatau Bandar Samudera.

Menurut Rini, pihaknya juga akan menertibkan anak usaha BUMN lain yang bisnis intinya tidak sejalan dengan bisnis perusahaan induknya. Anak perusahaan yang sejenis dengan BUMN lain, akan dimasukkan ke BUMN tersebut. Adapun saat ini jumlah anak usaha BUMN mencapai sekitar 700 perusahaan.

Reporter: Arnold Sirait