Investasi Semen Dibatasi, Produsen Sulit Tingkatkan Pendapatan

Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Perindustrian berencana membatasi investasi semen
Penulis: Safrezi Fitra
10/2/2015, 15.38 WIB

Sekretaris Perusahaan PT Holcim Rusli Setiawan masih yakin kapasitas produksi semen saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan begitu, tak perlu ada impor semen.

Namun, kata Rusli, harga semen saat ini sudah sangat kompetitif. Jika produksi semen terbatas, bukan tak mungkin harganya akan naik. ?Saat suplai semen kurang, harganya akan naik,? ujarnya.

Kementerian Perindustrian memang berencana membatasi investasi semen di dalam negeri. Alasannya selain kapasitas produksi untuk kebutuhan dalam negeri masih cukup, peningkatan investasi dapat membuat pemborosan energi dan merusak lingkungan.

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan pemerintah khawatir melambatnya perekonomian Cina, berpotensi meningkatkan investasi produsen semen asal negara tersebut. Saat ini relokasi investasi ini sudah terindikasi akan masuk ke Indonesia.

Masalahnya produsen Cina ini akan masuk dengan menggunakan teknologi yang usang. Teknologi yang rendah akan berdampak pada pemborosan energi dan pencemaran lingkungan. Saat ini saja penggunaan energi pada industri semen dalam negeri berkisar 800 kilokalori (kcal) per kilogram clinker, sementara Jepang hanya 773 kcal. 

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati