Selain dari Amerika, RI Bisa Gaet Relokasi Pabrik Jepang dari Tiongkok

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/nz/cf
Ilustrasi. Pemerintah diminta mampu menangkap peluang rencana relokasi pabrik oleh perusahaan asal AS maupun Jepang dari Tiongkok.
Editor: Agustiyanti
18/5/2020, 23.00 WIB

Selain berharap pada relokasi industri, Sugiyono menyebut pemerintah tetap mampu mendorong pertumbuhan investasi di tengah pandemi virus corona. Ini dapat dilakukan dengan fokus pada pengembangan industri hilirisasi, industri alat perlindungan diri atau APD yang sebagian merupakan transformasi dari industri tekstil, dan industri alat kesehatan nonfarmasi. 

(Baca: Upah Makin Kompetitif, RI Berpeluang Dipilih AS Untuk Relokasi Pabrik)

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri Indonesia juga berharap pemerintah mampu membidik investasi dari rencana relokasi sejumlah pabrik manufaktur AS dari Tiongkok. Peluang ini perlu dimanfaatkan dengan mempersiapkan sejumlah insentif.

"AS sudah mengatakan akan relokasi dari Tiongkok, itu yang paling besar dan kami juga sudah mau lihat sampai sejauh mana perusahaan AS mau relokasi sehingga kita bisa ambil manfaatnya," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani kepada Katadata.co.id, Jumat (8/5).  

Shinta belum dapat memastikan berapa nilai investasi yang akan didapatkan bila perusahaan AS mau merelokasi pabrik di Tanah Air. Namun, menurut dia, jika pabrik-pabrik tersebut memindahkan investasi ke Indonesia, maka akan sangat membantu proses pemulihan ekonomi di dalam negeri yang terpukul akibat pandemi corona. 

Ketergantungan impor bahan baku dari Tiongkok juga dapat menurun jika relokasi investasi ke Tanah Air itu terealisasi. "Investasi itu benar-benar harus ditarik, diberikan insentif maksimal untuk yang mau investasi di Indonesia. Peluang relokasi ada tergantung iklim investasi kita untuk menarik investor," kata dia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto