Kemendag Petakan Produk Andalan Ekspor Untuk Digenjot selama Pandemi

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok. Kemendag bidik ekspor ke negara yang pulih dari Covid.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
22/7/2020, 17.10 WIB

Hingga  semester I 2020, Kemendag mencatat ada enam produk ekspor unggulan non-migas meliputi lemak dan minyak hewan nabati sebesar 12,34% dari total ekspor non migas, kemudian besi dan baja sebanyak 6,28%, logam mulia dan perhiasan 6,01%, mesin dan perelngkapan elektronik 5,60%, kendaraan dan komponennya 3,91%, karet dan produk karet 3,52%.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, peningkatan ekspor perlu didukung dengan fasilitas pembiayaan. Dukungan tersebut menurutnya bisa berasal dari pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

"Kalau teman-teman diaspora menghimpun barang dari Indonesia yang dijamin bisa laku, tentu kami bisa diberikan ekspor kredit," ujar dia.

Benny pun memastikan, para eksportir selalu menggandeng atase perdagangan dan diaspora di negara tujuan ekspor. Kerja sama dilakukan untuk mengetahui harga produk Indonesia di negara tujuan setelah dikenakan pajak.

Dengan informasi tersebut, pengusaha dapat mengetahui harga produk yang tepat sehingga bisa bersaing di negara tujuan ekspor.

Penulis/Reporter: Rizky Alika

Halaman:
Reporter: Rizky Alika