Pertumbuhan industri produk halal selama masa pandemi Covid-19 terus memberikan nilai positif. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mencatat ekspor bahan makanan halal Indonesia mencapai US$ 34 miliar atau Rp 483 triliun pada 2020. Jumlah ini setara dengan 17% dari total ekspor bahan makanan halal global yang mencapai US$ 200 miliar.
"Permintaan pasar atas komoditas pangan terus membaik terutama aktivitas sektor usaha makanan halal dan pertanian," ucap Ma'ruf di acara Sharia Summit 2021, Rabu (22/9).
Ma’ruf menyebut, nilai tersebut juga meningkat dari tahun sebelumnya. Tercatat, nilai ekspor bahan makanan halal Indonesia naik 13,33% dari US$ 30 miliar pada 2019.
Baca Juga
Realisasi nilai ekspor bahan makanan halal tanah air cukup baik karena didukung permintaan dari pasar global. Bahkan, permintaan tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
Permintaan ekspor bahan makanan halal ini didominasi oleh produk pertanian dan makanan halal jadi. Bahkan, sumbangan ekspor bahan makanan halal ini berkontribusi 24% dari total aktivitas usaha nasional.
Berdasarkan pencapaian tersebut, Ma’ruf mengatakan bahwa produk halal Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. Untuk itu, perlu ada berbagai dukungan kebijakan pada sektor halal ke depan.
Adapun upaya yang sudah dilakukan pemerintah di antaranya, dengan membuat kebijakan sertifikasi halal gratis kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Lalu, membangun kawasan industri halal (KIH) di tiga lokasi, yaitu Bintan, Banten, dan Jawa Timur. Selain itu, tengah dipersiapkan pengembangan dua KIH di Nusa Tenggara Barat.