Pemerintah Ajak Volvo Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

Kementerian Luar Negeri
Dubes RI untuk Kerajaan Swedia Kamapradipta Isnomo bersama dengan Per-Erik Lindström,Senior Vice President Volvo Group dan Volvo Cars
24/9/2021, 10.21 WIB

Pada 15 September lalu sudah dilakukan groundbreaking pabrik baterai listrik milik PT Industri Baterai Indonesia serta konsorsium LG.  Pemerintah menyebut ada tujuh negara yang tertarik berinvestasi di industri baterai kendaraan listrik nasional. Investor itu di antaranya berasal dari Eropa, Tiongkok, dan Asia Tenggara.

Selain dengan Volvo, Kamapradipta juga melakukan pertemuan dengan Ericsson, Head of Innovation and Sustainability Jonas Wilhelmsson. Dalam pertemuan itu, Ericsson menjelaskan berbagai contoh aplikasi teknologi baru yang saat ini dikembangkan Ericsson menggunakan jaringan 5G, terutama pada industri transportasi publik.

"Ericsson meyakini teknologi 5G akan membawa perubahan signifikan dalam berbagai industri, terutama sektor transportasi dan pengembangan kota pintar. Ericsson akan terus bekerja sama dengan mitra lokal di Indonesia untuk perkenalkan teknologi baru tersebut untuk kemajuan sektor-sektor strategis," ujar Wilhelmsson. 

Kamadripta juga bertemu dengan President and CEO SKF, Rickard Gustafson. Dalam pertemuan, Indonesia menyampaikan apresiasi atas rencana relokasi bisnis dari negara kawasan ke Indonesia dan pelaksanaan program pendidikan vokasi bagi mahasiswa Indonesia.

"SKF siap untuk kembangkan sayap bisnis di Indonesia dan melakukan investasi untuk tingkatan kapasitas SDM Indonesia," ujar Gustafson.

Sampai saat ini, terdapat lebih dari 100 perusahaan yang berasal atau memiliki keterkaitan dengan Swedia yang hadir di Indonesia. Bahkan, beberapa perusahaan tersebut telah lama hadir, seperti Ericsson sejak tahun 1907, Volvo sejak tahun 1975 dan SKF sejak tahun 1986.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi