Makassar Ekspor 2,3 Ton Ikan Tenggiri dan Kerapu ke Singapura

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/aww.
Petugas memeriksa kondisi kesehatan induk ikan Kakap yang dibudidayakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Aceh Besar, Aceh, Selasa (30/3/2021). BPBAP Ujong Batee telah menerapkan teknik budidaya bidang pembenihan dan pembudidayaan ikan serta pelestarian sumber daya ikan sebagai bagian realisasi progran Lumbung Ikan Nasional (LIN).
3/12/2021, 14.29 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan alias KKP melalui Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Makassar mengekspor 2,3 ton komoditas perikanan, berupa ikan tenggiri dan kerapu segar ke Singapura. Pengiriman produk senilai US$ 10.543 (Rp 151 juta) tersebut menggunakan pesawat Tri-M.G milik PT Angkasa Pura Logistik.

"Alhamdulillah, komoditas perikanan dari Makassar bisa terus mendunia, seperti yang terlihat dengan ekspor 2,3 ton produk ke Singapura," kata Kepala BKIPM Makassar Sitti Chadidjah dalam keterangan resminya, Jumat (3/12).

Chadidjah mengatakan, ekspor dilakukan pada Rabu (1/12), berkat sinergi antara BKIPM Makassar dengan Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan dan PT Angkasa Pura Logistik. Menurutnya, masing-masing instansi memainkan peran penting terhadap kegiatan ekspor tersebut.

Chadidjah mengatakan, direct export atau ekspor langsung dari Makassar menuju Singapura merupakan buah kerja keras semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga kualitas dan mutu produk perikanan Sulawesi Selatan.

Kepala Pusat Pengendalian Mutu BKIPM, Widodo Sumiyanto menyatakan direct export ini memberikan jaminan waktu dan kualitas, sehingga ekspor komoditas perikanan bisa berjalan lebih efisien.

Dia memastikan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan keberterimaan komoditas perikanan di seluruh dunia. Saat ini, keberterimaan produk perikanan Indonesia telah mencapai 158 negara.

Sementara itu, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menilai wilayahnya sebagai hub penting transportasi udara di Kawasan Timur Indonesia. Oleh karena itu, dia mengapresiasi sinergitas antar instansi dalam kegiatan direct export ini.

"Semua pihak diperlukan dalam peningkatan ekspor di Sulawesi Selatan. Semoga dengan sinergi yang baik akan tercipta iklim yang kondusif bagi peningkatan ekspor komoditas perikanan di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Sebagai informasi, pelepasan direct export ini dilakukan di Terminal Air Cargo Bandar Udara Sultan Hasanuddin dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, KKP fokus untuk mendorong edukasi terkait produksi hingga pengolahan produk perikanan. Upaya tersebut dilakukan agar ekspor dari Tanah Air bisa memenuhi standar global.

Selain itu, tenaga terampil juga dipersiapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menopang industri perikanan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ekspor komoditas kelautan dan perikanan.

Berdasarkan data KKP Januari 2021, nilai ekspor produk perikanan Tanah Air mencapai US$ 5,2 miliar atau Rp 74,4 triliun (kurs Rp 14.300) pada 2020. Jumlah itu naik 5,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai impor produk perikanan tercatat sebesar US$ 430 juta atau setara Rp 6,1 triliun pada tahun lalu. Nilai tersebut menurun 10,4% dari tahun 2019.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi