Kado Akhir Tahun, Tujuh Infrastruktur Diresmikan di Sulawesi Tenggara

ANTARA FOTO/Jojon/tom.
Pemandangan Bendungan Ladongi yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (28/12/2021). Bendungan Ladongi yang berkapasitas 45,9 juta meter kubik air dengan luas sekitar 222 hektare itu untuk mengairi sawah-sawah di beberapa kabupaten.
30/12/2021, 08.47 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan tujuh infrastruktur strategis di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tujuh infrastruktur yang telah selesai merupakan upaya untuk terus meningkatkan layanan infrastruktur publik, yakni Bendungan Ladongi, Kolam Retensi Boulevard Sungai Wanggu, dan Jembatan Teluk Kendari.

Juga, Jembatan Sungai Rahabangga, Jembatan Sungai Asera, peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Bungkutoko, dan peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Petoaha.

 Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menandatangani tujuh prasasti tanda selesainya pembangunan infrastruktur strategis tersebut.

"Penandatangan prasasti ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, di mana tertera pula nama kontraktor dan konsultan. Kami semua ikut bertanggung jawab," kata Basuki dalam keterangan resminya, Rabu (29/12).

Basuki mencontohkan, Jembatan Sungai Rahabangga yang rusak akibat banjir di Wilayah Sulawesi Tenggara pada tahun 2019 lalu.

 Saat ini jembatan sepanjang 180 meter ini telah dimanfaatkan untuk mendukung jalur lalu lintas antara Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur (Jalan Trans Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Selatan).

 Selanjutnya, untuk mengendalikan banjir di wilayah Sulawesi Tenggara juga diselesaikan pembangunan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur.

Bendungan Ladongi merupakan 1 dari 3 bendungan di Sultra yang dibangun Kementerian PUPR untuk risiko banjir sebesar 176,62 meter kubik per detik.atau sebesar 49,90%.

Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat lain seperti penyediaan air baku sebesar 120 liter per detik, air irigasi seluas 3.604 hektare dan berpotensi untuk sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan destinasi pariwisata di Kolaka Timur.

Bendungan Ladongi dikerjakan oleh kontraktor PT. Hutama Karya dan PT. Bumi Karsa, serta PT. Virama Karya selaku konsultan manajemen konstruksi. 

 Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa, penandatanganan prasasti akan melengkapi infrastruktur yang sudah diresmikan dan ditandatangani prasastinya oleh Presiden RI Joko Widodo maupun untuk infrastruktur strategis lainnya.

"Dalam setiap kunjungan kerja ke berbagai provinsi, Pak Menteri sudah dan akan menandatangani prasasti infrastruktur strategis bersama mitra kerja, seperti sebelumnya di NTT, Papua, Jawa Timur, Banten, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan," kata Endra.

Pembangunan infrastruktur, termasuk bendungan, merupakan salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. Keberadaan infrastruktur diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi