Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tiga bendungan untuk memasok air baku ke Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimatan Timur. Sejauh ini, baru satu bendungan yang sedang dibangun, yakni Bendungan Sepaku Semoi.
Bendungan Sepaku Semoi dicanangkan rampung pada awal 2023 dan mulai diisi air atau impounding pada pertengahan 2023.
Selain Sepaku Semoi, dua bendungan lainnya adalah Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu.
"Sementara itu, untuk pengendalian banjir di IKN, jaringan drainasenya sedang kami desain untuk segera dikerjakan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, (21/2).
Bendungan Sepaku Semoi dirancang memiliki kapasitas tampung 10,6 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 280 hektare.endungan ini dapat mereduksi banjir di IKN hingga 55%.
Hingga Februari 2022, perkembangan konstruksi Bendungan Sepaku Semoi telah mencapai 37%.
Adapun, konstruksi infrastruktur ini dilakukan oleh kerja sama operasi (KSO) antara PT Brantas Abipraya, PT SAC Nusantara, dan PT Basuki Rahmanta Putra dengan biaya konstruksi Rp 556 miliar.
Bendungan ini direncanakan memasok air baku ke IKN sebanyak 2.500 liter per detik (lpd).
Semula, bendungan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kota Balikpapan.
Berdasarkan Jurnal Teknik Sipil Eternitas, kebutuhan air baku Kota Balikpapan pada 2035 mencapai 10.157,97 lpd.
Selain Bendungan Sepaku Semoi, kebutuhan air baku IKN Baru akan dipasok oleh Bendungan Batu Lepek sebesar 5.000 lpd dan Bendungan Selamayu hingga 3.950 lpd.
Sampai saat ini, Bendungan Batu Lepek masih belum dibangun tapi telah dijadwalkan rampung pada 2024, sedangkan Bendungan Selamayu baru selesai melalui proses studi kelayakan pada tahun lalu.
Selain ketiga bendungan itu, Kalimantan Timur telah memiliki tiga bendungan yang telah berdiri, yakni Bendungan Manggar dengan kapasitas 14,2 juta meter kubik, bendungan Samboja, berkapasitas 5,09 juta meter kubik, dan Bendungan Lempake sekitar 670 ribu meter kubik.
Basuki mengatakan pemindahan IKN bukan hanya memindahkan kota dan gedung pusat pemerintahan. Menurutnya, proyek ini juga merencanakan pusat perkotaan yang modern dengan prinsip IKN Nusantara.
Saat ini, lanjutnya, proses pemindahan IKN telah sampai pada tahap penyusunan desain mikro, termasuk Detailed Engineering Design (DED).
Dengan kata lain, pemerintah saat ini sedang menyusun anggaran pasti dan daftar volume pekerjaan konstruksi secara rinci terkait pembangunan IKN Baru.
Secara umum, konsep pembangunan IKN baru akan mengacu pada lima prinsip, yakni Smart Workplace, Smart Living, Smart Mobility, Smart Nature, dan Smart Transformation.
Basuki menilai IKN baru akan menjadi kota yang compact dan mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi.
Arsitek dan Guru Besar Departemen Arsitektur Universitas Tokyo Kengo Kuma mengatakan pembangunan IKN baru akan menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia. Menurutnya, akan ada keseimbangan optimum antara teknologi dan alam di IKN baru.
"Saya percaya dan berharap IKN di Kalimantan akan jadi contoh yang terbaik bagi kota-kota dunia, bukan hanya bagi Asia," kata Kengo.