Ramadan 2022, Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Pasokan Kedelai

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Pekerja menunjukkan kedelai impor yang harganya melambung di sentra industri tahu dan tempe Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta, Senin (21/2/2022).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
23/3/2022, 07.38 WIB

Pada 2023, pemerintah berencana kembali menambah lahan kedelai seluas 750 ribu hektare dengan tambahan kapasitas produksi sebanyak 1,12 juta ton. Luas lahan tersebut ditargetkan kembali bertambah seluas 1 juta hektar pada 2024 dengan target produksi 1,5 juta ton. 

Yasin menilai hal ini harus dibarengi dengan penerbitan larangan terbatas (lartas) importasi kedelai. Hal ini dinilai penting untuk menjaga agar petani kedelai tidak beralih ke komoditas lain. 

"Jadi, salah satu masukan ke Bapak Presiden (saat rapat terbatas adalah) harus ada lartas (importasi kedelai)," kata Yasin. 

Di samping itu, Yasin mengatakan pihaknya juga akan memberikan penugasan khusus pada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap kedelai petani lokal dengan harga khusus. Hal itu dinilai penting agar petani domestik mau menanam kedelai dan tidak bertahan dalam menanam jagung. 

"Bulog dikasih (dana subsidi untuk bisa menyerap kedelai lokal seharga) Rp 10.000 dan harus dijual ke masyarakat Rp 9.000. Jadi, Bulog memang tidak bisa untung (dalam penugasan ini)," kata Yasin. 

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau biasa dipanggil Buwas mengatakan, pihaknya siap untuk memberi penugasan tersebut. Selain itu, lanjut Buwas, pihaknya juga sedang melakukan diversifikasi terhadap negara asal kedelai impor. 

Sebagai informasi, Amerika Serikat merupakan negara pemasok kedelai terbesar ke dalam negeri atau mencapai 2,15 juta ton pada 2012. Adapun, total volume impor kedelai Indonesia pada tahun lalu mencapai 2,49 juta. 

"Banyak negara-negara lain yang memproduksi kedelai (dan) sudah kami jajaki. Kurang lebih ada tujuh negara produsen kedelai yang (harganya) relatif lebih murah daripada impor dari Amerika Serikat," ujar Buwas.

Buwas menyebutkan realisasi penjajakan tersebut hanya dapat dilakukan jika pihaknya menerima penugasan langsung dari Kementan. Pasalnya Buwas mengatakan penyerapan kedelai impor bukan menjadi salah satu tugas Bulog. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief