Sepekan Jelang Ramadan, Permintaan di Pasar Mulai Melonjak

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.
Pedagang melayani pembeli untuk kebutuhan jelang Ramadan di Pasar Subuh Tradisional, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022).
25/3/2022, 13.22 WIB

Sementara itu, titik lonjakan permintaan ketiga akan terjadi pada H+2 hingga H+3 setelah Lebaran 2022. Pembatasan kendaraan niaga tidak diberlakukan pada periode tersebut, namun potensi tersendatnya barang di pasar masih ada. 

Putri memproyeksikan banyak komoditas yang tidak dapat ditemukan di pasar tradisional. Pasalnya, banyak pedagang pasar yang masih mudik maupun tidak memiliki stok. 

"Fase ini juga rawan. Kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022," kata Putri. 

Terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan pihaknya telah mengantisipasi pembatasan mobilitas saat Ramadan 2022 dari jauh-jauh haru. Selain itu, lanjutnya, perusahaan anggota juga telah mengantisipasi potensi minimnya pasokan di pasar akibat lonjakan permintaan. 

Dengan demikian, Adhi optimistis industri pangan olahan dapat menghadapi lonjakan permintaan pada Ramadhan dan Idul Fitri 2022. "(Persiapan) itu sudah rutin setiap tahun dan sudah menjadi kebiasaan. Jadi, kami sudah siap. Tidak akan ada masalah distribusi," kata Adhi kepada Katadata, Jumat (25/3). 

Jelang Ramadan, beberapa harga bahan pangan terpantau sudah mengalami kenaikan. Salah satu nya adalah harga cabai. Berdasarkan laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, rata-rata harga cabai merah keriting di pasar tradisional se-Indonesia mencapai Rp53.750/kg pada Jumat, 11 Maret 2022.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief