Indonesia Berpotensi Lahirkan Lebih Banyak Animasi Berkualitas

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.
Penulis: Sahistya Dhanesworo - Tim Riset dan Publikasi
26/4/2022, 15.13 WIB

Beberapa animasi Indonesia yang mendunia ialah Candy Monster (2020), Knight Kris (2017), Kiko and Friends (2016), dan Battle of Surabaya (2015).

Berdasarkan dokumen grand strategis Bekraf tahun 2017 - 2019, peningkatan pendidikan serta peningkatan kualitas dan kuantitas menjadi kunci pengembangan industri animasi di Indonesia.

Melihat potensi industri pengembangan bidang animasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menginisiasi rangkaian Kelas Animasi daring pada September 2021 yang dibuka gratis untuk seluruh masyarakat.

Rangkaian kelas animasi tersebut terbagi dalam delapan sesi yang digelar setiap Sabtu dan Minggu. Pelatihan daring ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 1.400 orang. Materi yang diberikan pada pekan pertama meliputi dasar-dasar pembuatan cerita, pembuatan materi pasca produksi, hingga publikasi karya.

Sejumlah kreator yang berkecimpung di dunia animasi dihadirkan oleh Siberkreasi dan Kominfo sebagai pengampu pelatihan, seperti Fazak Meonk (Si Juki), Nurfadli M. (Tahilalats), Jasmine Surkatty (Komik Ga Jelas), Julian (Sengkelekman), Frankycon (Gloomy Sunday), Fajar Hardia (Ghosty Comic), dan Om Perlente.

Selain teknis pembuatan animasi, peserta juga mendapatkan materi terkait teknik promosi karya. Beberapa nama yang menjadi pemateri kelas ini antara lain Social Media Strategist Eno Bening, CEO Kumata Studio Daryl Wilson, CEO Little Giantz Studio Adittoro, dan CTO Kumata Studio Ruben Adriano.

Peserta juga diberikan sertifikat pada setiap sesi. Dan, apabila peserta menyelesaikan seluruh sesi maka akan diberikan sertifikat kelulusan. 

Informasi lebih lanjut tentang GNLD dan literasi digital dapat diakses melalui info.literasidigital.id.

Halaman: