Menteri BUMN Erick Thohir menyarankan agar para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) melakukan transformasi.
Menurut dia, hanya dengan semangat perubahan, HIPMI akan menjadi wadah yang sesuai dengan spirit generasi Z dan milenial yang kini banyak terjun menjadi pengusaha muda.
"Saya pernah bicara peta biru HIPMI, yakni dunia ini berubah, kalau kita tidak mau berubah, akan ketinggalan,” kata dia saat menghadiri HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, Sabtu (11/6).
Dalam acara yang dihadiri Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming, dan pengurus, serta anggota HIPMI, Erick menekankan agar HIPMI memanfaatkan bonus demografi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Sama seperti BUMN, ujar dia, jika tidak mau bertransformasi di tengah perubahan yang luar biasa juga akan tertinggal. Karena itu, spirit transformasi harus terus dijalankan HIPMI agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa.
Ia juga menekankan, slogan HIPMI yang berbunyi pengusaha pejuang harus diaplikasikan pada tantangan nyata dalam menghadapi disrupsi global yang meliputi, geo-ekonomi, demografi, lingkungan hidup, teknologi, dan kesehatan.
“Saat ini kita tidak bicara globalisasi, tapi regionalisasi. Bagaimana menguasai pasar ASEAN dan juga Asia yang ternyata punya oportunity besar,” katanya.”Lalu cara kita menghadapi tantangan lingkungan yang berdampak pada krisis pangan, serta bisnis yang terus berubah dengan akan banyak lapangan kerja yang hilang."
Karena itu, agar transformasi menjadi jiwa HIPMI, Erick mensyaratkan tiga hal. Pertama, percayakan masa depan pada generasi muda, dan generasi milenial serta generasi Z jangan takut mengambil risiko terukur.
Kedua, kedepankan growth mindset dan mempelajari tantangan bisnis di tengah arus disrupsi. Ketiga, jangan lupakan AKHLAK sebagai pondasi dari bisnis apa pun yang dirintis.
Lebih jauh Erick mengatakan, HIPMI harus jadi penggerak utama membangun Indonesia Emas 2045 berdasarkan kekuatan sendiri. Pemerintah pun sudah mengeluarkan berbagai kebijakan agar potensi-potensi dalam negeri ini maju.
Salah satunya UU Cipta Karya. Regulasi ini bisa meningkatkan kenaikan investasi. Karena itu, HIPMI harus punya roadmap mandiri yang digunakan para pengusaha bagi kemajuan bangsa sendiri," ujarnya.
Ia mengatakan, tidak anti asing. Namun dengan kekuatan sumber daya alam indonesia, pasar yang besar karena jumlah penduduk melimpah, serta pertumbuhan ekonomi yang stabil, maka hal tersebut harus dimanfaatkan para pengusaha nasional untuk memajukan Indonesia.
“Jangan sampai itu semua dimanfaatkan untuk pertumbuhan bangsa lain.”
(Tim Riset Katadata)