Tol Cibitung-Cilincing Beroperasi, Kemenhub: Biaya Logistik Turun 50%

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Foto udara Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) seksi 3 di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022).
20/9/2022, 17.13 WIB

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menyatakan pengoperasian Jalan Tol CIbitung-Cilincing akan menekan biaya logistik dari Bekasi dan Karawang menuju Pelabuhan Tanjung Priok hingga 50%. Pasalnya, jalan bebas hambatan tersebut akan menghilangkan kemacetan yang kerap terjadi pada rute tersebut.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan pengoperasian Tol Cibitung-Cilincing akan meningkatkan daya saing produk domestik di pasar ekspor. Selain itu, minat investor untuk menanamkan dananya di kawasan industri Bekasi, Karawang, dan sekitarnya juga dapat meningkat.

“Pembangunan dilakukan secara apik dari memulai, membangun, menyelesaikan, sampai dengan menghubungkan antara fasilitas ke fasilitas lainnya. Dalam hal ini menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan,” kata Budi dalam keterangan resmi, Selasa (20/9).

Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menyatakan pengoperasian penuh Tol Cibitung-Cilincing dapat memangkas waktu perjalanan dari wilayah timur Jakarta ke Tanjung Priok hingga 50% menjadi hanya 30 menit. Pasalnya, pengguna jalan dari bagian timur Jakarta kini tidak harus melalui Jakarta Pusat untuk menuju Tanjung Priok.

 Jalan Tol Cibitung-Cilincing merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road atau JORR II. Saat ini, bagian Tol Cibitung-Cilincing baru mencapai 27,2 kilometer (Km) dari total panjang 34,8 Km. Ruas Tol Cibitung-Cilincing yang sudah beroperasi adalah Cibitung-Telaga Asih, Telaga Asih-Tambelang, dan Tambelang-Tarumajaya.

Salah satu fitur yang cukup unik di Tol Cibitung-Cilincing adalah konsep rest area khusus logistik seluas 40 hektar. Tempat peristirahatan tersebut akan menjadi pusat konsolidasi kendaraan niaga yang membawa kontainer yang akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Dengan demikian, rest area tersebut dinilai akan memangkas waktu tunggu atau dwelling time kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.

Di samping itu, Tol Cibitung-Cilincing dapat memikul beban yang lebih berat dari jalan bebas hambatan pada umumnya. Hal tersebut merupakan bagian dari rancangan Tol Cibitung-Cilincing sebagai jalan bebas hambatan khusus logistik.

Sebagai informasi jalan bebas hambatan pada umumnya dirancang untuk hanya dapat menampung kendaraan berat sebesar 15-20% dari total volume lalu lintas atau VLL. Namun demikian, Tol Cibitung-Cilincing dapat menampung kendaraan berat hingga 30% dari total VLL.

 Dengan demikian, Tol Cibitung-Cilincing dapat menahan kendaraan dengan muatan 8-10 ton per gandar kendaraan. Artinya, efisiensi pelaku usaha logistik pun dapat meningkat saat menggunakan jalan bebas hambatan tersebut. Pembangunan jalan tol dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan total nilai investasi sekitar Rp 12,91 triliun dan biaya konstruksi Rp7,48 triliun.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, ruas jalan Tol Jabodetabek memiliki panjang 298,72 km yang terbagi dalam 21 ruas.

Reporter: Andi M. Arief