Lembaga Riset Gfk Market Intelligence menilai pasar e-commerce masih menjanjikan untuk beberapa waktu ke depan. Pertumbuhan itu tak dipengaruhi ancaman resesi seperti diprediksi lembaga keuangan dunia IMF dan JP Morgan.
Retail Services Director GfK Market Intelligence Elvinda Liung mengatakan bahwa sebanyak 70 juta konsumen digital baru muncul di Asia tenggara. Sebanyak 50 persen GMV di Asia tenggara itu datang dari Indonesia.
"Diprediksikan dalam lima tahun ke depan, rata rata penjualan dalam setahun itu akan mencapai sekitar Rp 10 juta," kata Elvinda dalam acara Lazada Seller Conference: Level Up 2022, Rabu (19/10).
Elvinda menjelaskan bahwa rata-rata pembelian e-commerce orang Indonesia saat ini mencapai sekitar Rp 5 juta per tahun. Bila dilihat secara rerata, ini masih mungkin bergeser. Ia menegaskan bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang sangat berpotensi untuk e-commerce. "Juga seller UMKM yang akan join menjadi seller online," ujar Elvinda.
Lebih jauh ia mengatakan, aktivitas belanja online masyarakat Indonesia akan terus meningkat seiring dengan integrasi yang terjadi dari berbagai sisi kehidupan. Selain itu ada kebutuhan baru yang tersedia di pasar digital customer Tanah Air.
Secara evolusi kebutuhan konsumen digital, sebanyak 61 % dari total orang Indonesia masih menjadi promo hunters. Daripada mencari brand yang lebih murah, perilaku belanja online orang Indonesia lebih memilih tetap membeli apa yang disuka. Namun, untuk merelisasikannya, akan menunggu promosi. "Promo itu sangat penting sekali bagi orang-orang Indonesia," kata Elvinda.
Dia juga mengatakan bahwa orang Indonesia mencari informasi dengan cara yang berbeda. Salah satunya dengan live streaming. Saat inflasi tinggi, masyarakat Indonesia lebih banyak belanja pada produk dasar seperti tagihan listrik ataupun makanan. Namun perhatian untuk belanja produk fashion dan handphone juga lebih membaik dibanding tahun sebelumnya.
"Bagaimanapun juga online shopping sudah menjadi part of life di Indonesia," kata Elvinda.
Ia mengatakan bahwa mindset orang Indonesia sudah mulai berubah. Bukan hanya tentang harga, namun menganggap belanja online lebih praktis. Orang tidak perlu mengantre untuk mendapatkan belanjaan.
Menurut Elvinda, saat ini produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat Indonesia adalah produk fashion sebesar 83 %. Konsumen laki-laki lebih banyak membeli produk teknologi seperti handphone atau aksesorisnya. Sedangkan konsumen perempuan lebih banyak membeli produk kecantikan, seperti kosmetik atau skin care.