Cadangan Beras Bulog Makin Anjlok Jadi 514.000 Ton, Stok Komersil Naik

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Petugas mengecek jumlah beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (25/11/2022). Perum Bulog mengklaim stok beras di seluruh gudang Bulog secara nasional sebanyak 600 ton tersebut dapat mencukupi kebutuhan di pasaran hingga akhir tahun 2022.
5/12/2022, 14.37 WIB

Badan Pangan Nasional atau Bapanas menyatakan bahwa saat ini cadangan beras pemerintah atau CBP di Perum Bulog semakin menurun. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi,  mengatakan bahwa CBP hanya mencapai 514 ribu ton per 5 Desember 2022, jauh di bawah stok ideal mencapai 1,2 juta ton.

Stok tersebut turun dibandingkan pada 22 November yang mencapai 594 ribu ton. Arief mengatakan , Bulog saat ini sulit menyerap beras petani dengan harga CBP yang ditetapkan Kementerian Perdagangan senilai Rp 8.300 per kg. Pasalnya harga beras sudah melambung tinggi.

 "Kalau kita lihat stok komersial saat ini sudah mencapai 37% artinya untuk penyerapan bulog saat ini tidak mungkin menyerap dengan harga Rp 8.300 per kg, , tapi menggunakan stok komersial, sehingga stok bulog masih bisa kita jaga di 500 ribu ton," ujar Arief dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Percepatan Realisasi Belanja Daerah, di Gedung Kementerian Dalam Negeri, pada Senin (5/12).

Arief mengatakan, Badan Pangan Nasional terus melaksanakan program ketersediaan beras medium ntuk natal dan tahun baru. Hal tersebut dilaksanakan dengan memantau Pasar Beras Induk Cipinang yang merupakan pusat beras dan salah satu barometer nasional. 

Harga beras melambung

 Dia mengatakan, stok Bulog yang semakin turun menyebabkan kenaikan harga beras sejak awal November hingga sekarang. Sejak Agustus, Bulog mengeluarkan cadangan beras hingga di atas 150 ribu ton per bulan untuk operasi pasar. Operasi pasar tersebut dilakukan untuk mencegah kenaikan harag beras lebih tinggi.

Mengutip data hargapangan.id yang dirilis Bank Indonesia, harga rata-rata nasional beras kualitas super I pada hari ini, Senin (5/12) mencapai Rp 13.700 per kg. Harga tersebut naik dibandingkan pada periode yang sama di bulan lalu yang hanya mencapai Rp 13.550 per kg.

 Kemudian, beras kualitas bawah I juga mengalami kenaikan. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga beras kualitas bahwa I secara nasional mencapai Rp 11.250 per kg pada Senin (5/12). Harga tersebut naik dibandingkan pada periode yang sama di bulan lalu yang mencapai Rp 11.150 per kg. 

 Sedangkan untuk rata-rata harga nasional beras kualitas medium I mencapai Rp 12.400 per kg pada Senin (5/12). Harga tersebut juga turut naik dibandingkan pada 5 November 2022 yang mencapai Rp 12.250 per kg.

Sementara, untuk rata-rata harga beras termahal jatuh kepada Kalimantan Tengah mencapai Rp 15.900 per kg. Serta untuk rata-rata harga beras termurah jatuh kepada Sulawesi Barat yang hanya mencapai Rp 9.950 per kg.

 Berikut 10 provinsi dengan harga beras tertinggi:

Reporter: Nadya Zahira