Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat a atau PUPR memulai proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban. Jalan tol tersebut ditargetkan selesai 2024.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berpesan agar seluruh pihak terkait baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun BUJT harus bekerja lebih cepat. Dengan demikian, target pengoperasian Jalan Tol Akses Patimban pada September 2024 dapat tercapai.
Basuki juga meminta agar proses pembebasan lahan khususnya untuk pekerjaan porsi Pemerintah segera dilakukan mulai akhir Januari ini. Dia meminta agar pengerjaan proyek ini memperhatikan kualitas dan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN.
“Selain percepatan pembangunan fisik, saya mohon harus memperhatikan kualitas," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (25/1).
Dimulainya proyek ini salah satunya ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan serta Perjanjian Regres Jalan Tol Akses Patimban di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (24/1/2022).
Penandatanganan PPJT Jalan Tol Akses Patimban dilakukan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dan Direktur Utama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) Victor Nazarenko Mahandre. PT JAP merupakan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-Swasta-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari PT Jasa Marga, PT Nusa Raya Cipta (NRC), PT Adhi Karya (ADHI), PT PP, PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Subang Sejahtera.
Sementara penandatanganan dua perjanjian lainnya, yaitu Perjanjian Penjaminan dilakukan oleh Direktur Utama PT Penjaminan dan Infrastruktur Indonesia M. Wahid Sutopo dan Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre serta Perjanjian Regres dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo.
Jasamarga Akses Patimban sebagai BUJT
PT Jasamarga Akses Patimban atau JAP merupakan BUJT yang dibentuk oleh Konsorsium BUMN Swasta dan BUMD pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban. Pemegang saham perusahaan tersebut terdiri dari Jasa Marga selaku mayoritas sebesar 55%, PT NRC sebesar 22%, ADHI sebesar 6%, WIKA sebesar 6%, PT PP sebesar 6% dan PT Subang Sejahtera sebesar 5%.
Direktur Utama PT JAP Victor Nazarenko Mahandre menuturkan bahwa, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 kilometer (km), dengan nilai investasi sebesar Rp 5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
“Jalan Tol Akses Patimban ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang,” ujar Victor.
Victor mengatakan, untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari 5 seksi ini dibangun melalui skema KPBU. Dari kelima seksi tersebut, pembangunan Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 km, dikerjakan oleh BUJT PT JAP.
Sedangkan untuk pembangunan Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan, Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara dan Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban dengan total sepanjang 22,94 km dikerjakan oleh Pemerintah.
“Jalan tol ini nantinya akan melewati 10 kecamatan dan 20 desa yang berada di Provinsi Jawa Barat yang dimulai dari Desa Sawangan, Kecamatan Cipendeuy, yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan berakhir di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanegara, serta terhubung dengan jalan nasional pantai utara (pantura) dan jalan akses non tol menuju Pelabuhan Patimban, " ujar Victor.
Jalan Tol Akses Patimban diharapkan dapat meningkatkan konektivitas Pelabuhan Patimban sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada September 2024.
Infrastruktur ini akan meningkatkan konektivitas jaringan jalan serta perkembangan Kawasan Industri, Pusat Jasa hingga Perdagangan di Provinsi Jawa Barat.