Jaga Inflasi Jelang Ramadhan, Pemerintah Waspadai Harga Minyak Goreng
Pemerintah mewaspadai kenaikan harga minyak goreng dan beras untuk menjaga inflasi pangan saat menghadapi Ramadhan 2023. Harga minyak goreng saat ini tengah mengalami kenaikan jelang implementasi program B35.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan inflasi pada harga beras dan minyak goreng harus dijaga saat ini. Menurutnya, hal tersebut penting dalam menghadapi potensi inflasi pangan selama Ramadhan 2023 atau Maret-April 2023.
"Bulan puasa mulai di Maret 2023, mitigasinya tentu kami akan jaga pasokannya tersedia," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (30/1).
Badan Pangan Nasional atau NFA mendata harga minyak goreng curah senilai Rp 14.940 per liter, sementara itu harga minyak goreng kemasan sederhana mencapai Rp 17.910 per liter.
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng curah senilai Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per Kilogram. HET tersebut mulai berlaku pada 1 Juni 2022.
Sepanjang 2022, harga minyak goreng curah berhasil dijaga di bawah HET pada September-November 2022. Namun harga minyak goreng curah kembali menembus HET pada Desember 2022 atau senilai Rp 14.350 per liter.
Program Biodiesel
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersikeras harga minyak goreng di pasaran tidak mengalami kenaikan. Akan tetapi, Zulkifli mengakui pasokan minyak goreng di pasar tradisional menipis karena kekurangan bahan baku, yakni minyak sawit mentah atau CPO.
Zulkifli menjelaskan minimnya bahan baku untuk industri minyak goreng disebabkan oleh naiknya permintaan di industri biodiesel. Pasalnya, pemerintah telah meningkatkan program B20 menjadi B35 pada tahun ini. Dengan demikian, kebutuhan industri biodiesel bertambah sebanyak tiga juta kiloliter menjadi 12 juta kiloliter.
Oleh karena itu, Zulkifli telah meminta 30 produsen minyak goreng untuk menambah pasokan minyak milik pemerintah atau Minyak Kita dalam waktu dekat. Menurutnya, penambahan pasokan tersebut akan membuat kapasitas produksi Minyak Kita naik dari 300.000 ton per bulan menjadi 450.000 ton per bulan.
"Mudah-mudahan dengan itu kami bisa membanjiri kembali pasar-pasar tradisional atau pasar modern dengan minyak goreng merek Minyak Kita," kata Zulkifli di kompleks Istana Kepresidenan.
Harga Beras
Di sisi lain, Zulkifli menekankan harga beras saat ini stabil tinggi. Selain itu, Zulkifli mengakui pemerintah belum dapat menurunkan harga beras saat ini.
Berdasarkan data NFA, rata-rata nasional harga beras premium telah naik Rp 790 per Kg secara tahunan menjadi Rp Rp 13.140 per Kg pada Januari 2022. Sementara itu, harga beras medium naik Rp 720 per Kg menjadi Rp 11.550 per Kg.
Untuk menjaga harga beras, Zulkifli telah berdiskusi dengan Kepala Perum Bulog Budi Waseso untuk memangkas alur distribusi beras ke pasar. Menurutnya, harga beras bulog yang dijual Rp 8.200 per kilogram (Kg) harus dapat dirasakan langsung oleh konsumen di pasar tradisional.
Selain itu, Zulkifli telah menugaskan Bulog untuk mendatangkan 500.000 ton beras dari luar negeri untuk menekan harga beras di dalam negeri. Sejauh ini, beras impor yang telah ada di gudang mencapai 200.000 ton.
"Yang 300.000 ini kecepatannya diperlukan untuk mendistribusikan beras ini sampai kepada warung-warung rakyat di setiap kabupaten. Kecepatan ini menentukan harganya turun atau tidak," kata Zulkifli.