Luhut Targetkan 1,4 Miliar Wisnus pada 2023, Dongkrak PDB Rp 3.281 T

Humas Kemenko Marves
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri langsung Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia hari ini di Banten, Jumat (10/2).
10/2/2023, 16.05 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan hingga 1,4 miliar perjalanan wisatawan nusantara atau wisnus pada 2023. Angka tersebut dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Luhut mengatakan, upaya tersebut diharapkan  menghasilkan pendapatan pariwisata senilai Rp 3.281 triliun. Nilai itu setara 18% nominal  PDB.

"Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke suatu daerah, harapannya permintaan produk atau jasa lokal pun meningkat," kata Luhut saat menghadiri langsung Kick Off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia atau BBWI di Banten, Jumat (10/2).

Belanja Online

Dia mengatakan, salah satu aktivitas belanja online tahunan yang telah digalakkan BBI ialah Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Melalui kegiatan ini diperoleh data tren penjualan produk lokal dari 2018 hingga 2022 terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka Rp 10 triliun.

Luhut mengatakan, penjualan produk lokal di e-commerce masih di bawah produk impor. Namun demikian, dia optimis ke depannya produk lokal akan mendominasi penjualan di e-commerce.

Data Nielsen juga menunjukkan bahwa sekitar 67 persen konsumen daring mengetahui tentang kampanye Gernas BBI dan 80 persen konsumen menganggap asal produk penting, dan cenderung membeli produk lokal daripada impor.

"Untuk itu, kepada seluruh Kepala Daerah, mari manfaatkan momentum Gernas BBI dan BBWI untuk meningkatkan perekonomian daerah kita. Perbaiki destinasi wisata serta lingkungannya, tingkatkan produksi kreatif lokal, dan dorong berbagai kegiatan di daerah kita," ujarnya.

Nominal Belanja Online Kecil

Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan nilai transaksi belanja online konsumen di Indonesia secara umum masih rendah. Dari temuan survei DRI, mayoritas atau 43,44% responden hanya menghabiskan kurang dari 10% pendapatan bulanannya untuk belanja online dalam 3 bulan terakhir.

Hanya ada 1,10% responden yang menghabiskan lebih dari 30% pendapatan bulanannya, sementara 25,26% responden lainnya tidak melakukan belanja online sama sekali dalam 3 bulan terakhir.

"Meskipun volume belanja online meningkat, namun nilai transaksinya masih relatif kecil," jelas DRI. Namun, DRI tak merinci seberapa besar peningkatan volume belanja online tersebut dalam laporan surveinya.