Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo seksi 1 sepanjang 6 km ditargetkan bisa beroperasi fungsional selama masa mudik lebaran 2023. Dengan demikian, penggunaan tol tersebut masih gratis karena belum resmi beroperasi.
"Pembukaan jalan fungsional ini untuk memecah kemacetan yang sering terjadi di Kartasura selama Lebaran," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, melalui keterangan tertulis yang dikutip Selasa (28/2).
Adapun total jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo akan dibangun sepanjang 96.57 km. Tol tersebut terdiri dari beberap seksi yaitu:
Seksi 1
Paket 1.1 ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km
Paket 1.2 ruas Klaten-Purwomartani sepanjang 20,08 km
Seksi 2
Paket 2.1 ruas Purwomartani-Monjali sepanjang 9,43 km
Paket 2.2 ruas Monjali-Gamping sepanjang 14 km
Seksi 3
Paket 3.1 ruas Gamping-Wates sepanjang 17,45 km
Paket 3.2 ruas Wates-Purworejo 13,32 km.
Basuki mengatakan, Saat ini tengah dilakukan pembebasan lahan dan pekerjaan konstruksi pada seksi 1.
"Pembebasan lahan sampai Klaten sudah 94,06%, akan diselesaikan pada akhir triwulan pertama 2023. Kalau tanahnya selesai, maka progres fisiknya insya allah Desember 2023 selesai," ujar Menteri Basuki.
Basuki mengatakan, pembangunan tol ini merupakan proyek super prioritas untuk meningkatkan konektivitas kawasan segitiga emas Joglosemar atau Jogja-Solo-Semarang.
"Tol ini sangat ditunggu masyarakat karena lebih dari 25 ribu kendaraan lewat Solo-Jogja setiap harinya, sehingga sudah crowded, bahkan di periode tertentu sangat macet. Segera kita selesaikan supaya lalu lintasnya lebih lancar lagi," kata Menteri Basuki.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan total investasi untuk Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo sebesar Rp27,48 triliun. Biaya pembebasan lahannya sendiri mencapai Rp5,902 triliun yang bersumber dari APBN.
"Masyarakat yang tanahnya dibebaskan mendapat ganti untung sesuai hasil negosiasi sehingga masyarakat tetap mendapatkan keuntungan, demi proyek nasional yang dampaknya pasti akan lebih besar bagi perekonomian masyarakat di wilayah tersebut." katanya.
Total panjang jalan tol beroperasi di Indonesia bertambah menjadi 2.499,6 km hingga Februari 2022. Jika dirunut sejarahnya, jalan tol pertama yang beroperasi di Indonesia adalah Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi atau Jagorawi yang diresmikan Presiden Soeharto pada 9 Maret 1978.