Penjualan produk makanan dan minuman atau mamin diprediksi tumbuh 5% saat memasuki Ramadan 2023. Industri mamin saat ini tengah menggenjot produksinya untuk memastikan kebutuhan Ramadan dan lebaran terpenuhi.
“Pertumbuhan industri makanan dan minuman diprediksi paling tidak naik 5% saat Ramadhan tahun 2023 ini, dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Direktur Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika kepada Katadata.co.id saat ditemui di Kantor Kemenperin, Selasa (28/2).
Putu mengatakan, permintaan Ramadan akan meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi. Oleh sebab itu, dia mengatakan saat ini industri mamin sedang berupaya untuk meningkatkan produksinya.
“Jadi saya lihat pertumbuhan mamin akan meningkat pada Ramadhan dan mereka para pelaku industri akan menjaga produksinya, meski keuntungan yang mereka peroleh tidak sedemikian besar seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pasokan Bahan Baku
Putu mengatakan, Kemenperin juga sudah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Ramadan. Salah satunya dengan memastikan pasokan bahan baku industri mamin mencukupi.
"Saya rasa sampai saat ini tidak ada industri yang mengeluhkan tentang kebutuhan bahan bakunya itu,” ujar Putu.
Putu mengatakan, industri makanan mengalami pertumbuhan signifikan setelah pandemi Covid-19 mereda. Kemenperin memprediksi konsumen makanan dan minuman di dalam negeri akan bertambah sebanyak 90 juta orang pada 2030. Penambahan konsumen tersebut berasal dari pertumbuhan kelas menengah dan peningkatan pendapatan per kapita.