Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengungkapkan bahwa rencana pembangunan Kereta Semi Cepat Jakarta-Semarang saat ini masih dalam tahap kajian dan ditargetkan selesai 2024.
"Kereta Jakarta-Semarang itu, masih dalam tahap tataran studi ya, dan kami masih mengkaji itu semua," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Djarot Tri Wardhono kepada awak media, usai menghadiri acara Adhi Exhibition 63 Tahun, Jakarta, Kamis (3/2).
Jarot mengatakan, Kemenhub saat ini masih melakukan kajian secara menyeluruh terhadap kereta semi cepat tersebut, sehingga belum bisa dipastikan target dari rampungnya pembangunan proyek tersebut.
"Belum bisa dipastikan rampungnya kapan, yang jelas untuk sementara ini kajiannya masih kereta semi cepat," ujarnya.
Selain itu, Jarot menuturkan, kereta semi cepat akan dimulai dari Jakarta dan kemungkinan nantinya akan menjadi bagian dari kereta semi cepat Jakarta - Surabaya.
"Kita masih jajaki secara kajian, dengan melihat kondisi yang ada, jadi saya belum bisa memberikan kepastian lebih lanjut," kata dia.
Sementara itu, dia mengungkapkan bahwa tujuan dari adanya pembangunan kereta cepat semi Jakarta - Semarang ini, guna memberi pelayanan secara cepat kepada para pengguna jasa dan meningkatkan angkutan transportasi di Indonesia.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diproyeksikan akan melalui jalur selatan Jawa. Sejumlah titik yang dilalui di antaranya Bandara Kertajati dan Yogyakarta.
“Kami memiliki rencana bahwa Kereta Cepat ini nantinya akan dihubungkan dengan sejumlah simpul transportasi misalnya dengan Bandara Kertajati, yang diproyeksikan jika tol Cisumdawu telah selesai maka Bandara Kertajati akan semakin ramai,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (4/11).
Budi mengatakan, pemerintah berencana untuk melakukan studi yang melibatkan lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), Japan International Cooperation Agency (JICA), dan konsultan lainnya dari mancanegara.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Jakarta hingga Surabaya merupakan rencana jangka panjang. Pendanaannya pun akan diupayakan melalui skema pendanaan kreatif non Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.
Dia menuturkan, kereta cepat memiliki tingkat komersialisasi tinggi. Dengan demikian, pemerintah akan memanfaatkan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), baik BUMN atau swasta nasional maupun asing.
Berikut 10 negara dengan jalur kereta cepat terpanjang di dunia: