Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan, melaporkan progress positif penyaluran unit rumah yang masuk dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, dari target total 150.050 unit rumah dalam program BSPS, sebanyak 93.139 unit sudah disalurkan sejak awal tahun hngga 9 Juni. "Adapun total anggaran program BSPS tahun 2023 sebesar Rp3,29 triliun," ujar Iwan Suprijanto, dikutip dari Antara, Minggu (11/6).
Sebagai informasi, program BSPS merupakan bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan dengan skema padat karya tunai (PKT). Tujuannya, untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, sarana dan utilitas umumya.
Iwan menjelaskan, saat ini penyerapan tenaga kerjanya sudah 171.082 orang dari target 300.100 orang. Dengan progress yang positif ini, Kementerian PUPR terus mempercepat penanganan rumah tidak layak huni melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Dengan skema PKT, program BSPS dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tidak hanya memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, namun juga mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat. Menurut Iwan, program ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak dengan dana stimulan yang disalurkan oleh pemerintah.
Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga fokus penanganan rumah swadaya tahun ini, yakni mendukung percepatan program penurunan kemiskinan ekstrem melalui peningkatan kualitas rumah tidak layak huni, penanganan kawasan perumahan, dan permukiman kumuh terintegrasi dan perluasan cakupan pelayanan Klinik Rumah Swadaya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program BSPS merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan rumah layak, sekaligus mengurangi angka pengangguran melalui kegiatan padat karya. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuannya dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman.
Tahun lalu, capaian pembangunan rumah masyarakat melalui program BSPS mencapai 183.000 rumah. Hal tersebut dinilai sangat membantu masyarakat, khususnya yang memiliki rumah tidak layak huni.
Indikator keberhasilan program BSPS terdiri dari dua hal. Pertama, kesadayaan masyarakat, yang meliputi kesadaran terhadap pentingnya rumah layak huni, keaktifan dalam proses kegiatan pembangunan serta nilai atau besaran swadaya masyarakat sebagai penerima bantuan.
Kedua, kualitas rumah layak huni, dalam hal ketahanan bangunan, akses sanitasi, akses air minum dan kecukupan rumah serta indikator kesehatan yakni kecukupan pencahayaan dan kecukupan penghawaan dan ketuntasan bangunan meliputi adanya pintu dan jendela serta proses finishing bagian luar bangunan.