Pemerintah bersama Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) menyelenggarakan Konferensi Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif (Inclusive Lifelong Learning Conference/ILLC). Acara ini digelar di Bali pada 3-6 Juli 2023.
Konferensi ini menggaungkan kampanye global mengenai pembelajaran sepanjang hidup (lifelong learning) dari UNESCO. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembelajaran sepanjang hidup dapat menyiapkan individu mampu menghadapi masa depan.
“Termasuk perubahan iklim, perubahan demografi, dan pasar tenaga kerja yang dinamis,” kata Airlangga dalam pembukaan konferensi di Bali, Senin (3/7).
Program Kartu Prakerja pun menjadi contoh dari kampanye tersebut. Program tersebut menyediakan pelatihan bagi penduduk berusia 18-64 tahun untuk mengembangkan kompetensi mereka.
Berdasarkan survei yang dilakukan Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) pada 2021, program ini berhasil menambah peluang para peserta untuk memulai pekerjaan baru sebesar 18%.
Selain itu, Prakerja melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaannya, yakni pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat. Kerja sama ini lantas terintegrasi secara digital di platform Prakerja.
“Hanya dengan kerja sama, kita bisa membangun kontrak sosial untuk pendidikan dengan pembelajaran sepanjang hidup sebagai prinsipnya,” kata Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan Stefania Giannini dalam kesempatan yang sama.
ILLC diikuti oleh 300 peserta yang berasal lebih dari 40 negara. Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Marrakesh Framework of Action (MFA) yang dihasilkan dalam Konferensi Internasional Pendidikan Orang Dewasa (CONFINTEA) VII di Marrakesh, Maroko pada 2022.
Prakerja Tingkatkan Kemampuan Penduduk Dewasa
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan kemampuan yang dimiliki para pekerja berusia 30-40 tahun umumnya sudah usang. Sebab, mereka menempuh pendidikan formal terakhir pada usia 20an tahun.
Karena itu, Prakerja hadir untuk melanjutkan usaha dan tujuan dari pendidikan formal bagi orang dewasa di Indonesia. Ini agar mereka tidak menjadi kelompok rentan dan mampu beradaptasi dengan disrupsi pada masa kini maupun masa mendatang.
“Kita memberi mereka kesempatan untuk meng-update diri, sehingga tidak stagnan kemampuannya," kata Denni dalam konferensi pers ILLC di Bali, Senin (3/7).
Prakerja mulanya hadir dengan skema semi bansos pada 2020-2022, atau sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Peserta mendapat pagu Rp 1 juta untuk membeli pelatihan yang dibutuhkan. Setelah selesai, dia akan mendapat insentif sebanyak empat kali, masing-masing senilai Rp 600 ribu.
Sementara, sejak 2023, program ini mengubah skemanya. Para peserta kini mendapat pagu Rp 3,5 juta untuk membeli beragam pelatihan di platform Prakerja. Kemudian, mereka memperoleh satu kali insentif senilai Rp 600 ribu setelah menyelesaikan pelatihan yang dipilih.
Program Kartu Prakerja pun sudah menjangkau sekitar 17 juta peserta secara nasional sejak pertama kali dilaksanakan. Total jumlah tersebut dibagi ke dalam 54 gelombang penerimaan peserta.