PUPR Luncurkan Pembiayaan Rumah Murah Ramah Lingkungan pada 2024

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU
Foto udara perumahan subsidi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/8/2023).
29/8/2023, 16.57 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meluncurkan Indonesia Green Affordable Housing Program atau IGAHP pada akhir 2024. IGAHP adalah platform pembiayaan perumahan hijau yang terjangkau.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan perancangan atau Blue Book program tersebut telah rampung. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan skema pembiayaan atau Green Book platform tersebut.

"Akan mengundang pihak swasta supaya skalanya lebih besar. Mudah-mudahan 2024 sudah bisa diluncurkan," kata Herry di Hotel Oriental, Selasa (29/8).

Herry mengakui kata rumah hijau dan terjangkau memang bertentangan secara konsep. Namun ia menjelaskan tren perumahan masa depan akan menuju pada rumah hijau.

Oleh karena itu, Herry telah melakukan uji coba pembangunan rumah hijau di beberapa lokasi, salah satunya di Sumatra Selatan. Herry menemukan peningkatan harga rumah hijau terjangkau di sana hanya sebesar 2% atau kurang dari Rp 5 juta.

Herry menjelaskan hal tersebut dapat terjadi karena efisiensi di sisi material, penggunaan air, dan penggunaan energi. Oleh karena itu, Herry optimistis program perumahan hijau terjangkau dapat diterapkan di dalam negeri.

Untuk uji coba selanjutnya, PUPR berencana untuk memasangkan panel surya pada perumahan terjangkau. Herry berpendapat hal rumah tersebut dapat dilakukan pada rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Walau demikian, Herry tidak menampik akan ada peningkatan harga lagi pada harga rumah tersebut. Namun, biayanya dapat ditekan dengan efisiensi tarif  pemasangan panel surya tersebut.

Herry optimistis akan banyak industri pembiayaan hijau yang masuk dalam platform tersebut. Menurutnya, saat ini banyak pembiayaan hijau yang belum dapat dimanfaatkan lantaran minimnya proyek hijau secara global.

"Ketika labelnya hijau, harapannya ada investor-investor swasta yang mau masuk," ujarnya.

Herry mengatakan platform IGAHP merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan emisi dengan usaha sendiri. Berdasarkan laman resmi Kementerian PUPR, platform ini dapat menghemat penggunaan air minum dan energi hingga 20%, sementara pengurangan efek rumah kaca dapat mencapai 29%.

"Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, musuh utama kita adalah perubahan iklim, sehingga kita harus beradaptasi dan program kita harus diarahkan ke sana," ujarnya.


Reporter: Andi M. Arief