Pemerintah Kembali Impor Beras 1 Juta Ton Akhir Tahun Ini

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Buruh memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (20/9/2023). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Perum Bulog dapat mempercepat penyaluran beras untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah.
27/9/2023, 14.18 WIB

Pemerintah akan kembali impor beras pada tiga bulan terakhir 2023. Penambahan impor beras tersebut di luar dari kuota 2 juta ton yang sebelumnya telah ditentukan pada awal tahun ini.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan telah menugaskan Perum Bulog untuk menjajaki peluang impor beras sejumlah 1 juta ton dari Cina. Impor tersebut untuk menambah cadangan beras pemerintah atau CBP.

"Kami akan top up stok beras pemerintah di Bulog dari luar negeri sampai akhir 2023. Hal tersebut akan dilakukan jika pemerintah akan mengintervensi harga beras di pasar," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi kepada Katadata.co.id, Rabu (27/9).

Arief menyampaikan, pemerintah masih membuka peluang impor beras tersebut berasal dari negara lain dan tidak eksklusif dari Cina. Sebab, pemerintah akan terus menambah pasokan beras negara di Bulog sampai awal 2024.

"Kami sudah mendapatkan perintah untuk menjajaki impor beras dari Cina sejumlah 1 juta ton, tapi opsi impor dari negara lain tetap terbuka," ujarnya.

Dengan adanya tambahan tersebut, impor beras Bulog menembus 3 juta ton pada tahun ini. Angka tersebut naik tajam dibandingkan impor beras Bulog tahun lalu yang mencapai 1 juta ton.

"Kami akan top up stok beras pemerintah di Bulog dari luar negeri sampai akhir 2023. Hal tersebut akan dilakukan jika pemerintah akan mengintervensi harga beras di pasar," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi kepada Katadata.co.id, Rabu (27/9).

Stok Beras Terbatas

Arief menekankan NFA dan Bulog berkomitmen mengamankan stok beras negara hingga April 2024. Hal tersebut dinilai penting lantaran Badan Pusat Statistik memprediksi neraca beras bulanan akan memasuki masa defisit pada akhir 2023.

Dia mengatakan prediksi tersebut diperburuk dengan data historis yang menunjukkan produksi beras pada Agustus-Desember selalu lebih rendah dari Januari-Juni.

"Ini tentunya harus diantisipasi karena kita tidak hanya berhadapan dengan defisit tersebut, tapi juga ada momentum natal dan tahun baru, serta Pemilu pada April 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (27/9).

Berdasarkan data dari Perum Bulog, secara nasional stok CBP saat ini sebanyak 1,6 juta ton. Stok tersebut digunakan pemerintah untuk operasi pasar dan bantuan pangan.

Bulog mendata telah menyalurkan beras negara hingga 786.000 ton ke masyarakat melalui skema operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar. Sementara itu, sebanyak 149.000 ton dari target sekitar 640.000 ton telah disalurkan dalam bantuan pangan beras ke Keluarga Penerima Manfaat tahap II. 

 Secara rinci, program bantuan beras tersebut disalurkan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Setiap kepala keluarga direncanakan menerima 10 kilogram beras per bulan pada September-Oktober 2023.
 
Sebagai informasi, NFA melalui Bulog telah menyalurkan beras untuk bantuan pangan pada kuartal kedua 2023 sekitar 640.000 ton. Dengan demikian, total beras yang digelontorkan melalui program bantuan pangan akan mencapai  1,28 juta ton. 
Alhasil, Bulog akan menggelontorkan beras pemerintah ke masyarakat lebih dari 2 juta ton sepanjang 2023. Pada saat yang sama, Undang-Undang mengatur Bulog harus menjaga CBP sejumlah 1,2 juta ton setiap saat. 

Arahan dari Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengaku telah menerima arahan Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketersediaan beras di dalam negeri. Menurutnya, arahan tersebut telah diterima oleh pimpinan NFA dan Bulog.
 
Maka dari itu, Luhut menyampaikan ada potensi tambahan impor beras dari luar negeri sebanyak 1 juta ton hingga akhir 2023 dan 1 juta ton pada 2024. Akan tetapi, Luhut tidak merinci sumber negara impor beras tersebut.

"Ya, nanti kita lihat asal negaranya dari mana," katanya usai Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum 2023, Selasa (26/9).

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan wacana impor tersebut telah disampaikan Direktur Utama Bulog Budi Waseso pekan lalu. Namun, Iqbal menekankan wacana impor beras 2024 sebatas masalah teknis importasi beras.

"Kapan pelaksanaanya? Ya mesti ada penugasan tertulisnya, itu domainnya di regulator, yakni Badan Pangan Nasional," kata Iqbal kepada Katadata.co.id, Senin (25/9).


Reporter: Andi M. Arief