Kinerja Keuangan Membaik, Hutama Karya Cetak Laba Rp 34 M pada Q3

PT Hutama Karya
Ilustrasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
1/11/2023, 19.08 WIB

PT Hutama Karya mencatat laba sebesar Rp 34 miliar pada kuartal ketiga tahun ini, berbalik dibandingkan kondisi pada periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi Rp 992 miliar. Perusahaan optimistis mampu mencatatkan keuntungan hingga akhir tahun ini. 

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnom menjelaskan, strategi yang akan digunakan adalah memenangkan lebih banyak kontrak baru. "Saat ini kami sedang dalam proses tender beberapa proyek di Ibu Kota Nusantara. Kajian risiko dan perhitungan yang matang menjadi perhatian utama perusahaan dalam mencari proyek baru," kata Tjahjo dalam keterangan resmi, Rabu (1/11).

Tjahjo mengatakan, pihaknya hanya akan memilih proyek yang benar-benar menguntungkan untuk memperbaiki mismatch utang dan piutang perseroan. Hutama Karya berkomitmen untuk mempertahankan tingkat profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas pada level optimal.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Hutama Karya juga mencatatkan pertumbuhan aset senilai Rp 140,86 triliun, naik sekitar 24,75% per tahun sejak 2019. BUMN Konstruksi ini pun masuk dalam 10 besar BUMN dengan aset tertinggi. 

Kenaikan aset Hutama Karya, terutama didorong oleh langkah anorganik perusahaan. Hutama Karya mengakuisisi beberapa perusahaan, antara lain PT Petronesia Benimel dan PT Bhirawa Steel untuk integrasi vertikal perseroan.

Tjahjo mengatakan, tingginya aset perseroan disebabkan penugasan jalan tol Trans Sumatra. Proyek tersebut membuat aset perseroan naik secara eksponensial.

"Selain itu, dalam empat tahun terakhir kami melakukan realignment portofolio bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan melakukan restrukturisasi lainnya," katanya.

Tjahjo menyampaikan, strategi tersebut membuat perseroan bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan minimnya proyek baru, perlambatan penyelesaian proyek. Oleh karena itu, strategi utama Hutama Karya dalam beberapa tahun terakhir adalah restrukturisasi keuangan melalui penurunan utang berbunga.

Implementasi strategi tersebut adalah divestasi dua ruas JTTS kepada Indonesia Investment Authority atau INA. Kedua ruas tersebut adalah Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Medan-Binjai.

Nilai transaksi kedua ruas jalan bebas hambatan tersebut mencapai Rp 20,55 triliun. Tjahjo menilai aksi korporasi tersebut menurunkan nilai pokok pinjaman proyek JTTS hingga 45%.

"Dengan demikian, beban keuangan yang ditanggung oleh Hutama Karya akan berkurang, sehingga akan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan untuk tahun ini dan kedepannya,” katanya

Dari sisi utang, Tjahjo menemukan liabilitas perseroan susut rata-rata 7,32% per tahun sejak 2019. Adapun, liabilitas Hutama Karya pada paruh pertama 2023 mencapai Rp 54,95 triliun.

Tjahjo mengatakan ekuitas perseroan tetap tumbuh 61,11%  per tahun selama empat tahun terakhir. Mayoritas ekuitas Hutama Karya kini berasal dari Penyertaan Modal Negara. Tjahjo mencatat nilai PMN yang dicarikan untuk Hutama Karya pada paruh pertama tahun ini senilai Rp 83,65 triliun.






Reporter: Andi M. Arief