Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri pertemuan para pemimpin transportasi se-ASEAN yang diselenggarakan di Luang Prabang, Laos pada 9-10 November 2023. Pertemuan tersebut menyepakati komitmen ASEAN untuk memprioritaskan pembangunan transportasi yang berkelanjutan, seperti kendaraan listrik guna mengatasi permasalahan lingkungan.
"Kami banyak membicarakan tentang transisi energi, ekosistem kendaraan listrik, digitalisasi, dan keberlanjutan. Topik-topik yang aktual yang menjadi dasar pemikiran dari kegiatan membangun konektivitas," kata Bidi di Laos, Kamis (9/11) seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, semua negara anggota ASEAN telah sepakat untuk meningkatkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV), seperti stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik di ASEAN. Transportasi berkelanjutan merupakan salah satu priority economic deliverables (PED) dari sektor transportasi dalam Kemitraan Indonesia di ASEAN 2023.
"Negara-negara di ASEAN sangat kompak untuk terus meningkatkan konektivitas baik di darat, laut maupun udara. Kami membahas detil bersama negara ASEAN dan mitra wicara, yaitu Jepang, China, Republik Korea, dan Uni Eropa mengenai hal-hal yang sudah dirintis bersama dan inisiatif program kedepannya," tuturnya.
Sejumlah pertemuan yang dihadiri Menhub dalam dua hari kunjungan ke Laos, yaitu pertemuan tingkat pejabat senior transportasi atau 55th ASEAN Senior Transport Officials Meeting and Associated Meetings (STOM), dan pertemuan tingkat menteri se-ASEAN atau 29th ASEAN Transport Ministers Meeting and Associated Meetings (ATM).
Pertemuan itu diikuti para menteri transportasi dan pejabat senior transportasi negara anggota ASEAN dan delegasi dari mitra wicara ASEAN, yakni China, Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa.
Pertemuan tersebut juga menyepakati beberapa kebijakan dalam sektor transportasi baik udara, darat, laut maupun perkeretaapian, di antaranya pembahasan dan pengesahan ASEAN Air Navigation Service Masterplan 3rd Edition, ASEAN sustainable aviation action plan, pedoman mengenai smart port dan memperkuat rekomendasi untuk mempersiapkan jika terjadi krisis terkait pengoperasian terminal pelabuhan serta pertukaran awak kapal serta repatriasi di masa depan.