Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia Tbk. Budi baru memimpin Bulog untuk periode kedua selama lima bulan sejak terpilih lagi pada April 2023.
Penunjukan Budi Waseso sebagai komut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar PT Semen Indonesia pada Jumat (1/12). Budi Waseso menggantikan Rudi Antara.
"Rapat mengangkat Bapak Budi Waseso sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, dan Ibu Ratna Irsana sebagai Komisaris Independen," ujar Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Maheyreni dalam siaran pers.
Kabag Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan baru memperoleh informasi tersebut dari Semen Indonesia. "Untuk dirut Bulog, kami masih menunggu update-nya," kata dia.
Undang-undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melarang rangkap jabatan bagi direksi BUMN. Adapun direksi perusahaan pelat merah hanya boleh menjadi komisaris di anak perusahaan.
Katadata.co.id berupaya menghubungi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Staf Khusus III Mentri BUMN bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga melalui pesan singkat. Namun, belum ada jawaban dari keduanya hingga berita ini diturunkan.
Budi Waseso telah memimpin Bulog selama lima tahun dan baru kembali menjabat sebagai direktur utama Bulog untuk periode kedua sejak April 2023. Ia menggantikan Djarot Kusumayakti yang memimpin Bulog selama tiga tahun.
Budi Waseso sebenarnya tak memiliki latar belakang korporasi sebelum memimpin Bulog. Ia meniti kerier di kepolisian sejak lulus dari Akamedisi Kepolisian pada 1994. Buwas, sapaan akrabnya, sempat menduduki posisi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Saat memimpin Bareskrim, ia pernah menangkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto pada 2015 karena mengutus saksi palsu saat sidang sengketa pemilihan kepala daerah Kota Waringin Barat di Mahkamah Konstitusi. Ia juga menyelidiki kasus senjata api yang dipegang 21 penyidik KPK yang diduga izinnya telah habis.
Namun, kariernya sebagai Kabareskrim hanya sebentar. Mendekati penghujung 2015, ia kemudian dipindah sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional sampai akhirnya pensiun pada Maret 2018 dan ditunjuk sebagai dirut Bulog sebulan kemudian.