Bapanas Sebut RI Defisit Beras 2,8 Juta Ton pada Januari-Februari 2024

ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/Ief/rwa.
Pekerja menungkan beras untuk pengemasan ukuran lima kilogram di Gudang Bulog Baru (GBB) Sidomulyo, Kota Bengkulu, Bengkulu, Rabu (3/1/2024).
18/1/2024, 19.12 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan Indonesia bakal mengalami defisit beras 2,83 juta ton pada Januari-Februari 2024. Hitungan tersebut mengacu pada selisih produksi beras domestik yang berada di kisaran 2,25 juta ton dengan serapan kondumsi beras domestik sebanyak 5,08 juta ton.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah telah berupaya untuk mempercepat impor beras seberat 600 ribu ton pada awal tahun ini. Besaran tersebut merupakan hasil rencana impor tahun lalu.

"Ada carry over importasi 2023 yang memang masuk di 2024. Itu juga sebagai penambah," kata Arief di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1).

Dia mengatakan defisit beras dapat ditutup lewat capaian produksi awal tahun yang berada di kisaran 2 juta ton lebih. Gabungan produksi beras domestik plus tambahan ekspor 600 ribu ton diyakini mampu mengatasi defesit beras pada awal tahun ini.

"Pak presiden juga menyetujui untuk impor beras 2 juta ton dengan syarat harga di tingkat petani tetap terjaga," ujar Arief.

Pemerintah berupaya mengejar target impor beras 2 juta ton bisa masuk ke dalam negeri sebelum panen raya yang jatuh pada Mei-Juni. "Dari Vietnam, Thailand, Cina dan masuknya kalau bisa sebelum panen raya," ujar Arief.

Presiden Joko Widodo juga mulai mewaspadai kelangkaan sekaligus kenaikan harga beras dan jagung menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri yang berlangsung pada Maret-April mendatang.

Kekhawatiran itu menjadi topik bahasan dalam rapat internal antara Jokowi dan sejumlah pejabat di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (18/1).

Rapat internal itu dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Direktur Utama Bulog Budi Waseso, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Usai rapat, Zulhas mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah stretegi khusus dari jauh hari untuk menekan harga beras dan jagung menjelang momen tahunan tersebut.


Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu