Skema Tiket Dinamis Akan Berlaku, Naik Whoosh Bisa Hanya Rp 150 Ribu

KCIC
Penumpang Kereta Cepat Whoosh.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
29/1/2024, 11.30 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) akan menjual tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh senilai Rp 150 ribu pada akhir pekan ini, Minggu (3/2). Namun, tiket ini hanya dapat dimiliki penumpang pada waktu tertentu saja.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, harga tiket kereta tersebut merupakan hasil penerapan skema dynamic pricing atau harga dinamis. Dengan kata lain, tiket yang ditawarkan akan ditetapkan berdasarkan waktu-waktu tertentu.

"Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif yang berbeda untuk perjalanan Whoosh," kata Eva dalam keterangan resmi, Senin (29/1).

Skema dynamic pricing khusus berlaku pada kelas Premium Economy. Ada empat pilihan harga, yaitu Rp 150 ribu, Rp 175 ribu, Rp 200 ribu, Rp 225 ribu, dan Rp 250 ribu per pejalanan.

Faktor yang akan mempengaruhi harga tiket adalah jam sibuk, momen liburan, atau perjalanan dilakukan pada akhir pekan. Eva mengatakan harga tiket Whoosh akan lebih murah jika di luar ketiga momen tersebut.

Eva mendata total penumpang Whoosh telah mencapai 1,4 juta orang sejak dioperasikan hingga akhir pekan lalu, Sabtu (27/1). Rata-rata okupansi setiap perjalanan bergerak antara 60% sampai 80%.

Data tersebut menunjukkan minat masyarakat yang tinggi terhadap Whoosh. Karena itu, harapannya, dynamic pricing akan memberikan fleksibilitas dan manfaat lebih baik untuk masyarakat.

Untuk diketahui, saat ini harga tiket Whoosh adalah Rp 200 ribu pada hari kerja dan Rp 250 ribu per perjalanan untuk akhir pekan. Angka tersebut naik dari posisi promo tiket Whoosh pada November 2023 senilai Rp 150 ribu.

Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan skema harga dinamis merupakan strategi penetapan layanan kereta komersial. Sebagian besar atau 53% tujuan penumpang Whoosh adalah liburan.

Total penumpang sejak beroperasi komersial hingga 14 November 2023 mencapai 352 ribu orang. Sebanyak 23% dari total penumpang tersebut memakai Whoosh untuk urusan bisnis.

Dengan demikian sebanyak 76% atau 267.520 penumpang memakai kereta cepat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Sisanya memakai Whoosh untuk kegiatan pendidikan, komuter, dan lainnya.

Selain itu, sebanyak 48% dari pengguna Whoosh sebelumnya memakai kendaraan pribadi untuk bepergian antara Jakarta dan Bandung. Dwiyana menyebutkan ada pergeseran penggunaan transportasi pribadi ke massal.

Reporter: Andi M. Arief