Bulog Longgarkan Syarat Pemesanan Beras SPHP untuk Hadapi Ramadan
Perum Bulog telah merelaksasi aturan penyaluran beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP ke warung dan ritel modern. Dalam aturan sebelumnya, setiap beras dibatasi permintaan pasokan beras SPHP sejumlah dua ton per minggu.
Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama Ramadan 2024. Bulog akan menyalurkan beras SPHP sejumlah 250.000 ton pada Februari-Maret 2023.
Total beras SPHP yang disalurkan per bulan pada Februari-Maret 2024 sebanyak 125.000 ton. Angka tersebut naik lebih tinggi dari rencana akhir tahun lalu sekitar 100.000 ton per bulan.
"250.000 ton itu volume awal saja, kalau kebutuhannya lebih dari itu silahkan diminta lagi ke Bulog. Sebab, Bulog hanya bisa menyalurkan SPHP kalau diminta, kalau tidak diminta ya tidak bisa disalurkan," kata Bayu di kantornya, Selasa (13/2).
Bayu mengatakan, relaksasi penghilangan pembatasan tersebut hanya akan dilakukan hingga akhir Maret 2024. Bayu mengaku telah melonggarkan aturan pemesanan beras SPHP tersebut dari seminggu sekali maksimal 2 ton, menjadi sesuai kebutuhan dengna jumlah pemesanan maksimal 2 ton sejak November 2023.
Ia menyatakan, pembatasan pemesanan beras SPHP maksimal 2 ton bertujuan untuk memastikan beras tersebut disalurkan ke pengusaha kecil. Menurutnya, sulit bagi sebuah warung untuk menyediakan modal hingga Rp 20 juta per minggu untuk membeli 2 ton beras SPHP dari Bulog.
Selain itu, pembatasan pembelian beras SPHP tersebut berguna untuk menangkal praktek spekulasi harga beras oleh oknum dan memastikan beras SPHP betul-betul disalurkan oleh warung ke konsumen.
Bayu mencatat, telah mengucurkan beras SPHP sejumlah 226.000 ton hingga 12 Februari 2024. Adapun sebanyak 160.000 ton disalurkan pada Januari 2024 dan 60.000 ton pada 1-12 Februari 2024.
Ia mendata penyaluran beras SPHP ke DKI Jakarta dan Banten mencapai 34,51% atau 78.000 ton hingga 12 Februari 2024. "Selama 1-12 Februari 2024, kami sudah mengucurkan lebih dari 20.000 ton khusus untuk daerah ini saja," ujarnya.
Mantan Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas sebelumnya menghitung stok Bulog akan berkurang hingga 900.000 ton pada akhir kuartal pertama 2024. Sebab, bantuan pangan Januari-Maret 2024 akan menyerap CBP sekitar 640.00 ton dan SPHP sekitar 300.000 ton. Dengan demikian, program bantuan pangan dan SPHP akan mengurangi CBP sekitar 1,8 juta ton hingga medio 2024.