Badan Pangan Nasional memastikan tak berencana menaikkan Harga Pokok Produksi dan Harga Eceran Tertinggi beras . Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengakui biaya produksi beras telah naik hingga tujuh kali lipat, tetapi trennya akan menurun.
Arief menyampaikan, mayoritas petani padi saat ini hanya memiliki lahan seluas 0,2-0,3 hektare. Hal ini mmebuat mayoritas petani harus menyewa lahan atau bekerja di lahan orang.
"Seorang buruh tani dulu dibayar Rp 30.000 per hari, sekarang sampai Rp 100.000 per hari. Selain itu, sewa lahan yang tadinya Rp 2 juta per hektare, sekarang ada yang mencapai hingga Rp 14 juta per hektare," kata Arief saat berbicara di Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2024 sesi "Tasting the Future: Driving Sustainable Food Security" di Jakarta, Selasa (5/3).
Meski demikian Arief tidak berencana menyesuaikan HPP dan HET beras dalam waktu dekat. Menurutnya, penyesuaian HET beras akan menekan daya beli masyarakat lantaran peningkatan HET akan menggenjot harga beras lebih mahal dari saat ini.
Arief mengakui penyesuaian HPP dan HET beras akan menjaga Nilai Tukar Petani. Badan Pusat Statistik mendata rata-rata NTP sepanjang 2023 mencapai 112,46% atau naik dari posisi 2022 sebesar 107,33%.
"NTP Petani saat ini terbaik sepanjang masa, sehingga pemerintah harus bisa menjaga kondisi itu biar tidak jatuh," katanya.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Sutarto Alimoeso sebelumnya menilai HPP gabah naik dari Rp 5.000 per kg pada tahun lalu menjadi Rp 6.500 per kg saat ini. Oleh karena itu, ia menilai HET beras premium sebenarnya bisa dinaikkan menjadi sekitar Rp 14.000 per kg.
Sutarto mendorong pemerintah agar menyesuaikan HPP dalam waktu dekat lantaran harga gabah turun akibat panen raya Maret 2024. Menurutnya, penyesuaian HPP tersebut dapat menjaga agar penurunan harga gabah tidak membuat petani merugi.
"HET beras premium mungkin bisa naik menjadi Rp 14.000 per kg lebih sedikit, tidak perlu sampai Rp 14.900 per kg," kata Sutarto kepada Katadata.co.id, Senin (4/3).
HET beras premium adalah Rp 13.900 sampai Rp 14.800 per kilogram, tergantung pada daerah. Sementara itu, HET beras medium dipatok Rp 10.900 sampai 11.800 per kg tergantung daerah.