Wamendag Sebut Cuaca Jadi Penyebab Bengkaknya Harga Cabai Saat Ini

Ringkasan
- Presiden Jokowi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Istana Merdeka.
- Wang Yi dan Retno Marsudi telah membahas kerja sama ekonomi dan geopolitik sebelum pertemuan dengan Jokowi.
- Indonesia dan Cina sepakat memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama saling menguntungkan, terutama di bidang ekonomi.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan faktor utama penyebab lonjakan harga cabai saat ini adalah kondisi cuaca yang sulit diprediksi.
"Kami terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) karena masalah ini merupakan salah satu prioritas yang terus dipantau,” ungkapnya Roro ketika ditemui di sela-sela acara halalbihalal di rumah dinas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Jakarta, Senin (31/3).
Cuaca, menurut dia, menjadi faktor yang tidak dapat dikontrol. Pemerintah berkomitmen untuk memantau situasi agar cabai dapat terkendali di masa depan.
"Kami akan terus melakukan monitoring dan berusaha mencari penanganan terbaik agar situasi ini dapat diatasi,” ujarnya.
Berdasarkan data harga pangan eceran Bapanas pada Senin (31/3) pukul 14.51 WIB, harga cabai merah nasional mencapai Rp 60.436 per kilogram (kg). Harganya cenderung tetap dibandingkan dengan kemarin. Dalam sepekan terakhir, harga komoditas ini naik Rp 8.191 (15,68%). Adapun dibanding 30 hari sebelumnya, naik Rp 5.274 (9,56%).
Dari tren harga tiga bulan terakhir, rata-rata harga cabai merah nasional naik Rp4.510 (8,06%). Selama periode Desember 2024 sampai dengan Maret 2025, harga cabai merah terendah pada Rp 48.694 per kg pada Selasa, 18 Februari 2025.
Harga tertinggi mencapai Rp 60.472 per kg pada Selasa, 4 Maret 2025. Berdasarkan data tingkat provinsi, harga komoditas ini bervariasi dengan kisaran Rp 47.635 sampai dengan Rp 66.765 per kg.