Salah satu produsen ban terbesar dunia, Goodyear Tire & Rubber Co berencana menutup pabriknya di Malaysia pada 30 Juni 2024. Penutupan pabrik ini akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja atau PHK 500 karyawan pabrik tersebut.
Mengutip Reuters, Goodyear mengatakan, keputusan untuk menutup pabrik di distrik Shah Alam, negara bagian Selangor ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan. Perusahaan tengah berupaya mengurangi biaya operasional hingga mencapai US$ 1 miliar pada 2025.
“Keputusan ini tidak diambil dengan mudah dan kami tetap berkomitmen untuk memperlakukan karyawan kami dengan hati-hati dan hormat,” kata perusahaan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/3).
Perusahaan memastikan akan terus melayani pasar Malaysia dari lokasi manufaktur lain di wilayah Goodyear.
Goodyear sempat menghadapi tuduhan pelanggaran ketenagakerjaan, termasuk upah yang tidak dibayar, lembur yang berlebihan, dan ancaman terhadap puluhan pekerja migran di pabrik Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.
Reuters melaporkan perusahaan dan para pekerja mencapai kesepakatan penyelesaian pada 2022. Masing-masing karyawan saat itu dibayar 50.000 ringgit hingga 200 ribu ringgit atau setara Rp 165 juta hingga Rp 660 juta.
Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) dalam keterangan terpisah pada Jumat (8/3) menyebut, penutupan pabrik akan berdampak langsung pada sekitar 550 karyawan.
Pemerintah Malaysia dan Goodyear telah berupaya membangun kerangka dukungan untuk membantu para. Ini mencakup program peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang keterampilan serta memfasilitasi penempatan kerja.