Produksi Global Turun, Persaingan Impor Bawang Putih Kian Ketat

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Warga memilih bawang putih di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Jumat (2/6/2023).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
22/4/2024, 16.09 WIB

Realisasi impor bawang putih baru mencapai 14,2% dari kuota impor atau sejumlah 92.046 ton. Rendahnya angka ini karena penurunan produksi bawang putih global.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto mengatakan penurunan tersebut membuat persaingan pasar bawang putih global meningkat. Alhasil, harganya di negara produsen naik sekitar US$ 0,5 secara tahunan menjadi US$ 1,62 per kilogram pada April 2024.

"Kami akan bersinergi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk kembali mengingatkan dan mendorong importir untuk segera merealisasikan dan mendistribusikan bawang putih," kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2024 di Jakarta, Senin (22/4).

Pemerintah telah menerbitkan perizinan impor bawang putih sebanyak 244.194 ton untuk paruh pertama 2024. Target impor tahun ini mencapai 645.025 ton. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso berpendapat total perizinan impor bawang putih yang telah diterbitkan cukup untuk memenuhi konsumsi pada Januari-Juni 2024. Sebab, jumlah stok bawang putih akhir tahun lalu mencapai 96 ribu ton, sedangkan konsumsinya 55 ribu ton per bulan.

"Jadi, kuota impornya cukup sampai Juni 2024, tinggal kami dorong agar importir cepat merealisasikan impornya," katanya.

Bapanas mendata rata-rata nasional harga bawang putih terus tumbuh pasca-Lebaran 2024 menjadi Rp 43.740 per kg hari ini. Rata-rata nasional harganya tercatat naik Rp 1.860 selama 19 hari terakhir dan menyentuh titik tertingginya senilai Rp 43.800 pada momen Idulfitri.

Selain realisasi impor yang rendah, harga bawang putih diprediksi akan naik karena lonjakan dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan pagi tadi rupiah anjlok 0,12% ke level Rp 16.218 per dolar AS. 

Reporter: Andi M. Arief