Tesla akan Gelontorkan Rp 5,7 Triliun untuk PHK Karyawan

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat dalam acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).
Penulis: Agustiyanti
26/4/2024, 11.28 WIB

Produsen mobil listrik, Tesla akan menggelontorkan US$ 350  juta atau setara Rp 5,7 triliun untuk melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal. Perusahaan milik orang terkaya dunia Elon Musk ini berencana memangkas 10% dari total karyawannya secara global yang mencapai sekitar 140 ribu orang.

Mengutip Reuters, langkah PHK dilakukan seiring pengalihan fokus produksi ke model mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau dan akan mulai diperkenalkan pada 2025. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan dengan mengurangi biaya dan meningkatkan produktifikas. 

Tesla mengungkapkan bahwa produksi model listrik yang baru akan menggunakan platform dan jalur produksi yang ada saat ini sehingga memungkinkan mereka mengendalikan belanja modal. .

Analis Wall Street memperkirakan, Tesla dapat membukukan laba sebesar $2,24 miliar pada kuartal kedua tahun ini.  Angka tersebut lebih rendah dibandingka kuartal kedua tahun lalu tetapi meningkat dibandingkan realisasi kuartal pertama tahun ini yang hanya mencapai US$ 1,59 miliar. Kinerja Tesla pada kuartal kedua tahun ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. 

Permintaan kendaraan listrik telah melambat dalam satu tahun terakhir karena tingginya biaya pinjaman yang mendorong konsumen memikirkan kembali pembelian barang mahal. Hal ini memaksa perusahaan mulai dari Tesla hingga Ford dan General Motors untuk mengurangi rencana ekspansi mereka.

Tesla memperkirakan belanja modal akan melebihi US$10 miliar pada 2024 dan mencapai US$8 miliar hingga US$10 miliar pada tahun-tahun berikutnya. 

Rencana untuk menggunakan pabrik yang sudah ada dapat berarti bahwa investasi pada pabrik baru di Meksiko dan India tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat.

CEO Elon Musk diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Senin dan mengumumkan investasi besar di pabrik mobil untuk memproduksi model kecil, namun Musk membatalkannya pada menit terakhir dengan alasan "kewajiban Tesla yang sangat berat."

Musk pada tahun lalu mengatakan, Tesla "pasti" akan membangun pabriknya di Meksiko, tetapi waktu pembangunan pabrik tersebut akan bergantung pada perekonomian dan tingkat suku bunga.