Kementerian Perhubungan menjadwalkan pengujian internal kereta otonom tanpa rel atau autonomous rail transit mulai akhir pekan ini, Jumat (9/8). Dengan demikian, autonomous rail transit atau ART ini dapat digunakan secara terbatas untuk melayani tamu Upacara HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan pengujian internal dilakukan pada sarana, prasarana, dan sumber daya manusia yang mengoperasikan ART. Menurutnya, ART nantinya dapat beroperasi pada rute pendek, yakni melingkari Gedung Kemenko 3 menuju Gedung Kemenko 2 dan kembali ke Gedung Kemenko 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
“Jika berjalan lancar, kami menargetkan ART sudah dapat diuji coba secara dinamis atau bergerak di rute pendek pada 10 Agustus 2024,” kata Risal dalam keterangan resmi, Selasa (6/8).
Rute ART pada pengoperasian normal adalah memutari Sumbu Kebangsaan, Sumbu Barat, dan Sumbu Timur dengan waktu antar kereta atau headway lima menit. Kereta otonom ini akan beroperasi secara otomatis tanpa memerlukan pengemudi manusia serta menggunakan tenaga baterai sebagai sumber energi utama yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. ART bergerak dengan memanfaatkan marka jalan dan teknologi magnet untuk navigasi.
Risal menyampaikan, uji coba akan terus dilakukan setelah Upacara Kemerdekaan ke-79 di IKN hingga awal Oktober 2024. Pengujian tersebut bertujuan mengetahui kelayakan operasi ART di IKN.
Ia menyampaikan hasil pengujian akan dievaluasi bersama Otorita IKN. Kereta otonom ini dirancang sebagai moda transportasi umum yang terintegrasi dengan moda lainnya.
Kereta otonom ini juga akan dipamerkan untuk kalangan umum mulai 10 Oktober 2024 hingga akhir tahun ini. "Nantinya, ART akan berhenti di depan halte sepanjang ruas utama KIPP dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, yaitu bus rapid transit," ujarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan penumpang ART di IKN tidak akan dikenakan biaya hingga akhir tahun ini.
CRRC meminjamkan kereta ART ke pemerintah dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Budi berharap agar dua rangkaian kereta ART besutan CRRC tetap beroperasi di IKN setelah 17 Agustus 2024.
Pemerintah akan memberikan insentif fiskal bagi entitas yang mau mengoperasikan ART di IKN. Salah satu skema yang ditawarkan adalah program buy the service. "Jadi, ada perusahaan swasta lokal yang bekerja sama dengan CRRC atau membeli kereta ART buatan CRRC," katanya.