PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengaku, belum berencana membagikan dividen dalam waktu dekat. Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menjelaskan, perusahaan saat ini tengah fokus untuk memupuk permodalan.
Ia menjelaskan, pemupukan permodalan dibutuhakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis dalam 3-5 tahun ke depan. ''Jadi belum ada rencana untuk Bapak Jago untuk membalikkan dividen," kata Arif dalam konferensi pers paparan publik virtual, Kamis (29/8).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Bank Jago mencetak laba bersih senilai Rp 49,96 miliar pada semester pertama 2024. Kinerja laba meningkat 23,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 40,51 miliar.
Kenaikan laba bersih ditopang oleh kemampuan perusahaan menekan beban operasional dari Rp 787,74 miliar pada semester I 2023 menjadi Rp 643,05 miliar. Hal ini memberikan dampak positif yaitu menekan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 93,78% pada Juni 2024 dibandingkan sebelumnya 95,86%.
Arief mengaku akan fokus mendorong bisnis perusahaan tumbuh dengan sehat. Namun, ia belum memberikan gambaran pertumbuhan kinerja yang dapat diraih perusahaan pada tahun ini. "Kami melihat masih banyak sekali potensi yang bisa kami lakukan," katanya.
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, Bank Jago memang belum pernah membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sejak melantai di BEI pada 12 Januari 2016. Saham Bank Jago ditutup melemah 0,69% ke level Rp 2.870 per saham pada perdagangan Kamis (29/8) setelah sempat menyentuh level tertingginya di Rp 2.930 per saham.