Sinarmas Group Mulai Bangun Pusat Data Tercanggih di Indonesia Tahun Depan

Telkom
Pusat data. Pasar digital nasional diramal mencapai US$ 7,1 miliar pada 2027.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
10/9/2024, 18.51 WIB

Sinarmas Group akan membangun pusat data tercanggih di dalam negeri pada kuartal pertama tahun depan. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 4,7 triliun atau sekitar US$ 300 juta.

Pusat data tersebut akan dibangun di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan melaluo perusahaan patungan  dengan LG CNS Co., Ltd, yakni PT LG Sinarmas. Proyek tersebut dijadwalkan rampung pada kuartal ketiga 2026 dan mulai beroperasi pada kuartal terakhir tahun yang sama.

"Kami melihat banyak kebutuhan pusat data di DKI Jakarta. Selain kebutuhan perbankan asal Korea Selatan, klien-klien kami juga banyak yang membutuhkan layanan pusat data," kata Chairman Sinarmas Group Franky O. Widjaja di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (10/9).

CEO LG Sinarmas Han Dong-Hyup menjelaskan, pusat data yang akan di kuningan merupakan pusat data pertama di dalam negeri yang dioperasikan oleh kecerdasan buatan. Pusat data tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 8.516 meter persegi.

Menurutnya, klien pusat data tersebut mayoritas berasal dari bidang perbankan yang terafiliasi dengan Sinarmas Group atau investor dari Korea Selatan. "Ini adalah proyek pertama untuk LG Sinarmas," kata Han.

Pasar Pusat Data

Franky berencana untuk memetakan seluruh peluang proyek pusat data di dalam negeri, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Digital Park. Adapun pemetaan peluang tersebut merupakan langkah selanjutnya dari pendirian LG Sinarmas mengingat pasar digital nasional diramal mencapai US$ 7,1 miliar pada 2027.

Nongsa Digital Park berada di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Potensi investasi dalam pengembangan kawasan industri tersebut mencapai sekitar US$ 3 miliar.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebelumnya mengungkap, ada 6 investor baru yang mengantre untuk berinvestasi membangun pusat data (data center) di Indonesia. Pembangunan proyek akan dilakukan di  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Susiwijono mengatakan, para investor tersebut berasal dari negara-negara maju, seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Namun, dia belum mengetahui total nilai investasi yang ditawarkan.

“Jadi memang data center ini sekarang sangat masif, karena beberapa tahun lalu Singapura moratorium karena kebutuhan listrik dan airnya besar sekali,” kata Susiwijono, usai Peluncuran Geoportal Kebijakan One Satu Peta 2.0 serta Penyampaian Hasil Capaian PSN dan KEK, di Jakarta, Kamis (18/7).

Hingga saat ini, sudah ada 10 data center yang akan dibangun di KEK Nongsa Digital Park. Sebanyak 9 di antaranya dalam proses pembangunan, dan 1 dalam tahap komitmen proyek.

Susiwijono menilai, pembangunan data center saat ini menjadi kebutuhan banyak negara. Di sisi lain perusahaan yang mengembangkan proyek membutuhkan  lahan, sumber listrik dan air guna membangun sistem penyimpanan data digital.

Reporter: Andi M. Arief