Pemerintah menerima hibah sebesar US$ 7,6 juta atau setara dengan Rp 115 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA). Dana hibah ini akan ditujukan untuk mendanai bukti kelayakan atau proof of concept percontohan teknologi ruang kendali atau command center di Ibu Kota Nusantara.
“Hibah ini merupakan pilot project yang mendemonstrasikan berbagai keunggulan teknologi pada pengelolaan kota cerdas” ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhi dalam keterangan resmi, Sabtu (21/9).
Plt. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimoeljono mengatakan, Indonesia menghargai dukungan dari Amerika Serikat untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara. "Sebagai kota global, tentunya kami mengundang partisipasi internasional untuk berkolaborasi di proyek ini” ujar Basuki.
Otorita IKN akan bekerja sama dengan 7 perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat seperti Amazon Web Service, Autodesk, Cisco, Esri, IBM, Honeywell, serta Motorola dalam pelaksanaan hibah percontohan teknologi Command Center di Nusantara.
USTDA sebelumnya juga telah memberikan hibah dalam pembangunan IKN dengan nominal US$ 2,4 juta atau setara dengan Rp 36 miliar yang digunakan untuk bantuan teknis terkait penerapan teknologi dan solusi kota cerdas di IKN Hingga saat ini, total hibah USTDA kepada Otorita IKN bernilai US$ 10,09 juta.
Tahapan Pembangunan IKN
Pemerintah pada pekan pertama bulan ini memastikan seluruh pembangunan infrastruktur utama kawasan inti pemerintah di Ibu Kota Nusantara atau IKN telah rampung. Infratruktur tersebut mencakup istana negara, perkantoran, rumah susun rusun aparatur sipil negara atau ASN, jalan tol, jembatan, bendungan sumber air batu dan sejumlah fasilitas lainnya.
Pembangunan seluruh infrastruktur tersebut merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan ibu kota baru Indonesia. Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara Danis Hidayat Sumadilaga menyebut, terdapat lima tahap pembangunan Kota Nusantara yang direncanakan.
Tahap pertama pada 2022-2024 adalah pembangunan infrastruktur dasar, seperti infrastruktur penyediaan air minum, ketenagalistrikan, teknologi informasi komunikasi, serta pengelolaan persampahan dan air limbah untuk penduduk pertama.Selain itu, pemerintah juga dilakukan pembangunan sarana utama antara lain istana kepresidenan, perkantoran dan perumahan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), dan penginapan sektor ekonomi prioritas.
Tahap kedua pada 2025-2029 merupakan pembangunan ibu kota baru Indonesia sebagai area inti. Pada pembangunan tahapan kedua ini, diharapkan fasilitas transportasi umum sudah dapat digunakan. Pembangunan juga mencakup perluasan kawasan permukiman ASN, TNI dan Polri dan perkantoran pemerintahan pusat. "Ada juga pengembangan riset dan talenta, serta universitas unggulan, pembangunan lanjutan dan pemeliharaan infrastruktur dasar" kayanya.
Pembangunan dilanjutkan lebih progresif di tahap ketiga pada 2030-2034. Pada tahap ini akan dilakukan pengembangan utilitas terintegrasi serta kereta api akses bandara Kota Balikpapan menuju KIPP Kota Nusantara, pengembangan kawasan industri dan sektor lain dalam klaster super hub. Pembangunan juga akan menunjang penguatan kota cerdas, pusat digital, serta pendidikan abad 21, ungkap dia, serta peningkatan investasi dan kapasitas produksi klaster ekonomi.
Adapun tahap keempat pada 2035-2039 adalah tahap membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kalimantan. Ini meliputi perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan sebagai motor penggerak ekonomi. Selain itu, pembangunan mencakup penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat, serta peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dan riset, penambahan kapasitas infrastruktur dasar dan peningkatan kapasitas dan diversifikasi klaster ekonomi.
Tahapan terakhir atau kelima pada 2040-2045 adalah mengokohkan reputasi Kota Nusantara sebagai kota dunia. Tahapan ini mencakup pembangunan angkutan umum massal berbasis jalan dari kereta api di ibu kota baru Indonesia dan daerah mitra sekitar. Pada tahapan ini, pemantapan infrastruktur dan utilitas terintegrasi, mencapai net zero-carbon emission dan 100 persen energi terbarukan, serta pengembangan industri berkelanjutan.
"Pembangunan Kota Nusantara terus berlanjut setiap tahap dan periode yang telah direncanakan hingga puncaknya pada 2045," kata Danis.