Harga Kamar Hotel Melesat Saat Gelaran MotoGP, Pengusaha Duga Ada Ulah Broker
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI menyatakan tingginya harga kamar hotel selama perhelatan MotoGP Mandalika 2024 disebabkan ulah makelar atau broker dan agen perjalanan. Mereka diduga menaikkan harga yang sudah ditawarkan oleh hotel.
Ketua PHRI Nusa Tenggara Barat Ni Ketut Wolini mengatakan, okupansi di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok mencapai 100% selama pekan MotoGP Mandalikan 2024. Karena itu, harga kamar di kawasan tersebut mengacu pada Peraturan Gubernur NTB No. 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi.
"Saat kami pengelola hotel sudah menaikkan harga kamar hingga 3 kali lipat dari harga normal, mereka harus cari uang juga dan kami tidak bisa mengendalikan itu," kata Wolini dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (30/9).
Harga kamar hotel di Lombok pada 27-29 September 2024 naik hingga 300% dibandingkan tanggal lainnya. Walau demikian, menurut dia, tersebut masih sesuai dengan Pergub NTB No. 9 Tahun 2022.
Beleid tersebut mengatur bahwa harga kamar hotel di sekitar Mandalika diperbolehkan naik tiga kali lipat dari harga normal. Hal ini membuat harga kamar hotel yang tadinya hanya mencapai Rp 900.000 per malam naik menjadi Rp 2,7 juta per malam pada 27-29 September 2024.
Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani menduga para agen perjalanan memesan banyak kamar hotel pada tanggal tersebut saat harga masih rendah. Hal tersebut dimungkinkan lantaran industri hotel nasional menganut skema harga dinamis. Skema harga dinamis kamar hotel bergantung pada ketersediaan kamar dan waktu pemesanan
"Pihak hotel menganut asas first come, first serve. Maka dari itu, agen perjalanan, umumnya memesan kamar hotel jauh lebih murah sebelum harga naik tiga kali lipat," kata Haryadi.
InJourney Tourism Development Corporation mendata lebih dari 120.000 orang menyaksikan MotoGP Mandalika 2024. Dampak ekonomi dari gelaran tersebut ditaksir mencapai Rp 4,8 triliun.
InJourney turut melibatkan sekitar 800 UMKM dengan melibatkan 3.000 tenaga kerja. Selain itu, kompetisi tersebut ditayangkan di 119 stasiun televisi di 200 negara kepada lebih dari 300 juta orang.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyatakan gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 diharapkan dapat memberikan multiplier effect positif untuk masyarakat Lombok. Ia menyebut perusahaan turut bangga atas dampak signifikan yang diperoleh oleh warga setempat.
“Tahun ketiga pelaksanaan event balap internasional ini semakin banyak kisah positif berupa peningkatan ekonomi pengusaha lokal, ini yang Pertamina harapkan. Kami berbangga dan berharap ke depan akan memberikan dampak yang lebih luas lagi,” ungkap Fadjar.